Uji Andrenalin
Bagi Muchdiyanti Ika Wahyuni SPd, naik kereta gantung ini seru sekali. Dia memaparkan, ini adalah pengalaman yang luar biasa.
“Supaya pengalaman ini bisa tersimpan, perlu difoto dan divideo untuk bahan cerita kalau sudah berada di Indonesia,” katanya, sambil memainkan kamera ponselnya.
Hal serupa juga disampaikan Aning Lisprawati. Jamaah haji asal Pondok Permata Suci (PPS) Manyar ini mengaku sedikit merinding kala kereta sedang turun.
“Rasanya gimana gitu. Apalagi ketika melihat ke bawah hanya pegunungan tandus nan curam,” katanya.
Begitu pun demikian dengan kesan yang disampaikan Nur Hayati. Dia tidak menyangka kalau kereta gantung ini seperti ini.
“Saya hanya membayangkan jalannya landai, tidak ada naik turunnya. Kalau tahu seperti ini saya tidak ikut,” ujarnya.
Tapi, sambungnya, ini pengalaman paling seram. “Rasanya nano-nano, takut, gemetar bercampur senang juga. Sampai-sampai takut melihat ke arah bawah.
“Ya, kadang kala memejamkan mata, kadang juga dibuka. Mbediding (gemetar),” tandasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni