Enak dibaca dan Mudah Dipahami
Kata A. Hassan, tulisan kita harus enak dibaca dan mudah dipahami. Untuk ini, pada tahap awal belajar menulis, kita harus tahu tulisan “enak dibaca dan mudah dipahami” seperti apa?
Bacalah sebanyak mungkin karya orang lain dan banding-bandingkanlah! Bacalah, terutama tulisan mereka yang disebut sebagai “penulis terbaik” atau penulis buku-buku laris.
Tentang tulisan “enak dibaca dan mudah dipahami”, saya punya banyak penulis favorit. Dua di antaranya sudah saya nikmati tulisan-tulisannya sejak di usia SMP-SMA yaitu di paro akhir 1970-an.
Dua penulis yang saya maksud adalah Ayip Bakar dan Mahbub Djunaidi. Keduanya termasuk penulis kolom yang beken di zamannya. Kolom adalah artikel-opini yang ditulis secara cair dan sering diberi ruang (tempat) khusus di sebuah media.
Kita “kenalan” dengan Ayip Bakar. Lelaki ini lahir di Jatiwangi – Majalengka – Jawa Barat, pada 1929. Dia memilih tetap tinggal di daerah asalnya sampai wafat pada 1991. Ayip Bakar aktif menulis kolom dan tersebar di banyak surat kabar, di Indonesia. Sebagian pengamat menyebut Ayip Bakar sebagai penulis generalis yang kreatif.
Di bidang kepenulisan Ayip Bakar teruji. Misalnya, dia sering memenangkan predikat terbaik. Sekadar menyebut, sebutan terhormat itu didapatnya pada: 1).Sayembara Hak Azasi Manusia, 1978 dan 1979. 2).Sayembara Yayasan Jantung Indonesia “Dewi Sartika” Jakarta. 3).Sayembara Piala Ali Murtopo.
Ayip Bakar juga pernah dinobatkan sebagai Penulis Terbaik di tema “Pariwisata Jawa Barat”. Pun, pernah sebagai Penulis Terbaik di Majalah Muhibbah – Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Pendek kata, Ayip Bakar memiliki banyak piagam penghargaan. Apresiasi itu datang dari berbagai lembaga termasuk dari pemerintah.
Kita bisa mengikuti bagaimana gaya menulisnya yang memikat lewat buku “Corat Coret dari Jatiwangi”. Buku ini kumpulan kolom Ayip Bakar di beberapa surat kabar dan terbit pada 1982 (baca https://www.tokopedia.com/).
Bacalah karya-karya Ayip Bakar, maka kita akan merasakan kekuatan tulisan-tulisannya yang khas. Benar, khas Ayip Bakar! Apa itu?
Rata-rata tulisan Ayip Bakar menarik perhatian. Hal ini, karena (hampir) bisa dipastikan kita akan menemukan fakta seperti ini: Tema tulisannya selalu berupa masalah aktual di negeri ini, diulas secara kritis, dan disampaikan secara segar.
Tulisan Ayip Bakar segar. Meski ulasannya berbentuk satire, tapi ditulis dengan jenaka. Ayip Bakar kerap menyindir keadaan atau seseorang tapi dengan kemasan yang bisa membuat semua pihak tersenyum.
Hemat saya, tulisan-tulisan Ayip Bakar masuk kriteria baik menurut A. Hassan. Tulisan-tulisan dia isinya berguna, enak dibaca, dan mudah dipahami.
Baca sambungan di halaman 3: Tulisan Mahbub Djunaidi