Bikin BLK
Di antara keterampilan yang bisa diterapkan di pesantren adalah dengan membangun balai latihan kerja (BLK) di lingkungan pesantren.
“Di situ para santri diajari teori dan praktik keterampilan hidup, seperti: memasak, menjahit, dan otomotif, sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing,” imbuhnya.
Dan untuk merelisasikan hal-hal tersebut, Dedy menyarankan supaya pihak pesantren aktif menjalin komunikasi dengan pihak terkait, seperti: Dinas Perdagangan dan Dinas Tenaga Kerja.
Dedy optimis program tersebut bisa diaplikasikan di pesantren, karena menurutnya di pesantren santri mukim selama dua puluh empat jam.
“Apalagi, Pesantren SPEAM, yang punya jargon entrepreneur, saya berharap SPEAM bisa mencetak kader-kader pengusaha andal di masa depan,” harapnya.
Sementara Rudiyanto, menyampaikan di era digital seperti saat ini, para pelaku UMKM harus menggandeng pelajar dan santri. Karena baginya, para pelajar adalah generasi yang sangat akrab dengan dunia digital dari pada generasi tua.
“Di era digital yang serba mudah seperti saat ini, keterlibatan dan kerjasama seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan,” ungkapnya.
“Terutama pelajar yang sangat akrab dengan dunia digital dan media sosial,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni