Perkampungan Badui Arab
Kedua, yang diterangkan Nur Kholis adalah tentang orang Badui (yang sering disebut Arab Gunung). Di perjalanan Mekah-Thaif, kami melewati beberapa perkampungan Arab Badui. Kebiasaan mereka tetap menggembala unta dan domba, serta menanam sayuran sebagai mata pencahariannya.
Mereka tinggal berpindah-pindah mencari padang rumput sebagai pakan hewan ternak mereka. Sedangkan pada perkampungan Arab Badui, ada ciri khas yang mereka miliki yaitu setiap rumah dikelilingi pagar bata dengan ukuran yang cukup luas.
Nur Kholis menjelaskan, saat ini orang Arab Badui sudah banyak yang berpikiran maju, dengan mengirimkan anak-anaknya ke sekolah dan mengizinkan putra-putri mereka bekerja di kantor pemerintah atau swasta.
Ketiga, saat di pinggiran Kota Mekah kami ditunjukkan sebuah stadion sepakbola. Nur Kholis menceritakan Kota Mekah memiliki klub sepakbola bernama Al Wahda. Berbeda dengan generasi tua yang setelah bekerja lebih suka minum teh dan beristirahat, anak muda Kota Mekah saat ini banyak yang menyukai olahraga. Sehingga keberadaan stadion olahraga menjadi kebutuhan yang vital.
Keempat, hal menarik lainnya dari perjalanan ziarah ke Thaif ini adalah cerita Nur Kholis tentang villa milik Syeikh Abdurrahman as-Sudais, Imam Masjid Al Haram yang sangat terkenal, yang juga Ketua Pengurus Masjid Al Haram dan Masjid Nabawi.
“Di Arab Saudi kedudukan Syeikh As Sudais setingkat menteri,” ujarnya.
Nur Kholis menunjukkan kepada kami bangunan berwarna hijau muda dengan ukuran yang cukup luas, persis di sebelah kiri jalan yang kami lalui, tidak jauh dari pusat penyulingan minyak wangi Rashed Qurasishi adalah villa milik Syekh Abdurrahman as-Sudais. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni