Muhammadiyah Perlu Didukung Media Berkemajuan, liputan kontributor PWMU.CO Sugiran.
PWMU.CO – Jambore Media Afiliasi Muhammadiyah sesi pertama digelar di Hall Lantai 6 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (23/7/2022). Kegiatan ini mengusung tema Songsong Muktamar Ke-48 Muhammadiyah Mengawal Dakwah Berkemajuan dan Mencerahkan.
Rektor UMS Prof Dr Sofyan Anif MSi dalam sambutan pembukaan menyampaikan rasa bangganya melihat potensi kader Muhammadiyah yang bergerak di media. Lebih dari 100 peserta hadir di UMS. Ini sangat membanggakan.
“Saya punya komitmen sukses Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, maka saya berusaha hadir di sini. Memang kadang saya sedih ketika ada pertemuan nasional ternyata kita masih kalah dalam media. Maka dalam sisi konten kita harus banyak. Maka perlu dicari di manakah kelemahan kita,” ujarnya.
“Kita berkontribusi banyak kepada bangsa, tapi ketika di media kita kalah. Maka pada momen ini bisa kita temukan jawabannya,” tambahnya.
Dia berharap jambore ini menjadi sejarah pertama. Tidak hanya demi kesuksesan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, tetapi juga menyukseskan muktamar melalui media.
“Kita akan bergerak terus memperbaiki tata kelola media dan tata kelola berita. Sehingga Muhammadiyah sebagai organisasi berkemajuan didukung oleh media berkemajuan,” jelasnya.
Bekerja Objektif dan Menjunjung Keadilan
Dalam proses muktamar, lanjutnya, juga akan dihadiri media-media selain media Muhammadiyah. Maka kita harus memerankan strategis sehingga muktamar sukses dalam segala hal, termasuk dalam syiarnya.
“Muktamar punya pesan tersendiri untuk kelangsungan hidup Muhammadiyah. Maka pesan saya, para kader media bisa bekerja obyektif menjaga marwah Muhammadiyah. Mempertajam realitas bahwa kita ikut memajukan bangsa melalui media. Objektivitas itu penting. Mari bekerja berbasis kelembagaan, bukan untuk orang per orang,” tuturnya.
“Selain bekerja objektif, kita harus menjunjung keadilan. Jangan berat sebelah dan jangan membela salah satu pihak,” imbuhnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.