SMP Musasi targetkan lulusannya hafal minimal tiga juz al-Quran. Liputan Farah Az Zahra A dan Yasmin Bilbina B, kontributor PWMU.CO.
PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (Musasi) menyelenggarakan placement test ketika Forum Taaruf dan Orientasi Siswa (Fortasi) 2022. Placement test berupa Multiple Intelligences Research (MIR) dan tes kemampuan membaca al-Quran.
Para peserta Fortasi SMP Musasi melangsungkan Tes MIR pada Sabtu (16/7/22). Koordinator BK SMP Musasi Susanti SPd menjelaskan, setiap anak sebenarnya punya delapan kecerdasan. Di antaranya visual, linguistik, logis-matematis, kinestetik, musikal, interpersonal, intrapersonal, dan naturalistik.
“SMP Musasi ingin menunjukkan kepada siswa dan orangtua, bahwa dari delapan kecerdasan itu pasti ada satu atau dua yang paling menonjol melalui tes MIR ini,” ujarnya.
Harapannya, usai mengetahui kecerdasan yang menonjol dari masing-masing siswa, nantinya para orangtua bisa memfasilitasi, sehingga kemampuan atau kecenderungan kecerdasan setiap siswa itu bisa terwadahi dan berkembang dengan baik.
Tidak Ada Istilah Anak Pandai dan Bodoh
Lebih lanjut, Bu Santi, sapaan akrabnya mengatakan, soal yang diujikan dalam tes MIR ini berbentuk pernyataan. Terdapat delapan poin dengan total soal 24 butir. Materinya sudah dikelompokkan, sehingga siswa hanya tinggal mencentang saja apa yang sesuai dengan dirinya sendiri.
“Boleh pilih lebih dari satu, misalkan siswa tertarik dengan musik, kemudian di pilihan yang lain dia boleh centang lebih dari satu. Misalkan di dalam itu ada delapan pernyataan, yang ternyata sesuai dengan dirinya semua, siswa juga boleh mencentang semuanya, tidak apa apa,” jelasnya.
Hasil tes MIR ini nanti akan dibagikan pada saat Forum Taaruf Wali Siswa (Fortawa). Pihak sekolah di situ akan menjelaskan kepada orangtua, supaya mereka tahu bahwa tidak ada istilah anak pandai dan bodoh.
“Jadi orangtua akan tahu, ada di mana letak kecerdasan dan kecenderungan anak-anaknya. Hal itu akan tampak pada hasil tes MIR yang sudah dikerjakan oleh para peserta Fortasi,” paparnya.
Selanjutnya pada Senin (18/7/22), sebanyak 176 peserta Fortasi melangsungkan tes penempatan diniyah berupa tes kemampuan membaca al-Quran di kelas gugus masing-masing, mulai pukul 08.30.
SMP Musasi Targetkan Hafal Tiga Juz
Etik Retnowati SPd, staf bidang Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (Ismuba) SMP Musasi mengatakan, untuk pelaksanaan tes diniyah ini telah disediakan penguji yang berkompeten dan sudah mempunyai syahadah dari tim tilawati.
“Penguji hanya boleh menguji maksimal 25 siswa, dan penguji menilai form sesuai kaidah tilawati. Hasil tes diniyah akan di kalsifikasikan per level ataupun kemampuan siswa,” tegas Etik.
Tahun ini, lanjut Etik, Tim Ismuba SMP Musasi tentu memiliki goal baru untuk dicapai. Yakni semua lulusan SMP Musasi bisa hafal minimal 3 juz dan lancar membaca al-Quran dengan mahraj, tajwid, dan bacaan gharib yang benar, serta sesuai dengan syahadah dari tim Aqso Surabaya.
Kegiatan program diniyah akan dimulai pada Senin (25/7/22). Etik berharap para siswa SMP Musasi tetap aktif mengaji dan meraih ilmu agama, meski telah unggul di bidang akademis dan aktif dalam berorganisasi. “Apapun cita-citamu perjuangkanlah, kejarlah, dan raihlah. Tapi kuatkan juga dengan pondasi agama,” pesannya.
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.