PWMU.CO- Tanam biji lerak menutup acara Forum Taaruf dan Orientasi Siswa (Fortasi) SMK Muhammadiyah 8 Siliragung (SMK Models) Banyuwangi, Jumat (22/7/2022).
Sebanyak 342 siswa baru diajak tanam biji lerak. Panitia menyiapkan polybag, tanah kompos, dan biji lerak siap tanam.
Tanam biji lerak dilakukan berkelompk. Siswa baru dibagi menjadi 23 kelompok secara acak tanpa mengenal satu sama lain. Setiap kelompok mendapat 4 polybag dan tanah kompos.
Tiap kelompok mengisi polybag dengan tanah lalu menanam biji lerak. Setelah semua polybag terisi biji lerak, seluruh siswa baru menuju lahan pembibitan biji lerak di halaman belakang SMK Models.
Dalam kegiatan Fortasi terakhir ini SMK Models bekerja sama dengan Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA) melalui program JISRA (Joint Initiative for Strategic Religious Actions) berkontribusi pengelolaan kelestarian lingkungan lewat program Eco Bhinneka.
Salah satu program Eco Bhinneka adalah kelestarian lingkungan hidup. Kali ini menanam lerak atau kelerek yang pohonnya langka. Acara ini kampanye melestarikan lingkungan hidup. Tak ada siswa milenial ini yang tahu biji lerak. Karena sudah tak ada lagi dijual di pasar. Bahkan baru tahu bentuk bijinya pada hari itu.
Zahrotul Janah SKom, tim fasilitator Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Banyuwangi dan guru Teknik Informatika di SMK Models mengatakan, biji lerak atau kelerek memiliki banyak manfaat. Bisa digunakan sebagai sabun mandi, shampo, detergen alami untuk mencuci baju. Bahkan dalam ilmu kesehatan buah lerak bisa digunakan sebagai obat asma.
”Siswa baru SMK Models kita ajak untuk menanam biji lerak agar mereka memahami manfaat biji lerak, selain itu untuk merawat kerukunan dan melestarikan lingkungan seperti tagline Eco Bhinneka,” ujarnya.
Penulis Fela Layyin Editor Sugeng Purwanto