Sekolah dan Kampus Muhammadiyah Tak Kalah Keren dari Negeri; Kolom oleh Dr Hidayatulloh MSi, Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur
PWMU.CO – Sejak hari Senin (18/7/2022) sekolah Muhammadiyah memulai kegiatan tahun ajaran 2022/2023 dengann menggelar Forum Ta’aruf Siswa (Fortasi) dengan berbagai kegiatan.
Sekolah-sekolah yang jumlah siswa barunya memenuhi kuota dan bahkan melampaui kuota diliputi suasana kegembiraan yang luar biasa. Tetapi tidak sedikit sekolah yang jumlah siswa barunya tidak mencapai kuota, bahkan ada yang jauh dari kuota yang ditetapkan.
Keadaan yang terakhir itu menjadi lebih tidakmenggembirakan lagi ketika dibandingkan dengan jumlah lulusan tahun ajaran 2021/2022, di mana jumlah siswa baru yang masuk lebih sedikit dari pada jumlah siswa yang lulus.
Keadaan itu akan berakibat pada menurunnya jumlah pendapatan sekolah yang bersumber dari siswa. Selain itu, karena terjadi penurunan jumlah siswa yang aktif, maka akan berakibat pula pada penurunan pendapatan dana BOS dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah, yang pada akhirnya bisa berakibat pada penurunan jumlah pendapatan sekolah secara keseluruhan.
Evaluasi PPDB
Apa yang menyebabkan banyak sekolah yang tidak bisa memenuhi kuota siswa baru? Pertanyaan ini harus dijawab dengan sungguh-sungguh dan segera. Menjawabnya harus by data, tidak boleh dengan perasaan.
Untuk itu perlu melakukan penggalian data kuantitatif dan kualitatif tentang penerimaanpeserta didik baru (PPDB) dari sekolah, kemudian dilakukan analisis secara cermat sehingga bisa diketahui akar masalahnya.
Selanjutnya diambil kebijakan, merumuskan strategi yang tepat, serta menentukan dan menjalankan langkah-langkah konkrit untuk persiapan PPDB tahun ajaran berikutnya. Kegiatan PPDB harus dilakukan sepanjang tahun dengan melakukan pola promosi dan publikasi yang tepat, sfektif, dan efisien.
Untuk membuat kebijakan, perumusan strategi, dan penentuan langkah-langkah operasional PPDB tahun berikutnya Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) daerah dan cabang selaku penyelenggaran perlu melakukan beberapa langkah:
- Pendataan capaian PPDB sekolah-sekolah yang ada di daerah penyelenggaraannya;
Pengolahan data per jenjang sekolah (SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK); - Menyajikan hasil pengolahan data, sehingga mudah dibaca dan dianalisis;
- Perhatikan pada jenjang sekolah mana yang perolehan PPDB-nya sangat bagus (melampaui kuota), bagus (memenuhi kuota), kurang bagus, (tidak memenuhi kuota), dan tidak bagus (jauh dari kuota yang disediakan).
Selain empat langkah di atas, Majelis Dikdasmen atau sekolah perlu melakukan surveydengan Google Form tentang dua hal pokok, yaitu:
- Dari mana orang tua/siswa mengetahui sekolah yang dipilihnya? Ada beberapa pilihan yang bisa diberikan, antara lain: (a) web sekolah, (b) media sosial, (c) pencarian di Google, (d). brosur, (e) promosi di radio, (f) baliho/spanduk PPDB, (g) guru/karyawan sekolah, (h) keluarga, (i) teman, (j) lainnya.
- Apa yang menjadikan keputusan orang tua/siswa memilih dan mendaftar di sekolah ini. Untuk jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) dan pendidikan dasar (SD dan SMP) pilihan yang bisa diberikan antara lain: (a) akreditasi sekolah, (b) penguatan pendidikan karakter siswa, (c) keunggulan prestasi sekolah; (d) kualitas guru di sekolah, (e) keunggulan ekstra kurikuler, (f) lulusan yang diterima di sekolah negeri, (g) biaya pendidikan, (h) lainnya.
- Untuk jenjang pendidikan menengah (SMA/MA/SMK) pilihan yang bisa diberikan antara lain: (a) akreditasi sekolah, (b) penguatan pendidikan karakter siswa, (c) keunggulan prestasi sekolah; (d) kualitas guru di sekolah, (e) keunggulan ekstra kurikuler, (f) lulusan yang diterima di perguruan tinggi negeri, (g) biaya pendidikan, (h) lainnya.
Dari beberapa pilihan dalam survei tersebut orang tua/siswa diperbolehkan memilih lebih dari satu. Dari hasil survei dengan Google Form itu akan diketahui sumber informasi mana yang paling banyak dipilih orang tua/siswa dan hal apa yang paling banyak dipilih orang tua/siswa dalam menetapkan keputusannya untuk mendaftar di sekolah.
Dari dua informasi penting ini bisa dijadikan pertimbangan untuk menentukan kebijakan, strategi promosi dan publikasi PPDB tahun berikutnya, sehingga kegiatan PPDB dapat berjalan efektif dalam mencapai kuota siswa dan efisien dalam penggunaan dana, tenaga, dan waktu.
Baca sambungan di halaman 2: Meluruskan Pandangan