PWMU.CO– Mitos dan Fakta Narkotika dan Psikotropika dibahas dalam Fortasi Spemdalas (SMP Muhammadiyah 12) Gresik, Kamis (20/7/2022).
Acara bertempat di Hall Andalusia. Mengundang narasumber dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Basuki Risdiyanto MM, Sub Koordinator Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNN Kabupaten Gresik.
Untuk memahami bahaya penggunaan Narkoba dan obat terlarang terhadap generasi muda saat ini, perlu meninjau mitos dan faktanya. Basuki Risdiyanto menjabarkan lima mitos dan fakta tentang narkoba.
Pertama, mitos tidak akan ketagihan jika hanya sekali memakai narkoba. ”Faktanya, baik narkoba ataupun zat aditif akan membuat seseorang kecanduan dan merasa tidak mampu berhenti mememakainya baik dalam dosis kecil,” tegasnya.
Mitos kedua, paradigma bahwa orang pendiam adalah orang yang bebas dari ancaman narkoba. ”Banyak yang berasumsi bahwa anak nakal atau anak bermasalah lebih rawan menjadi sasaran peredaran narkoba. Faktanya semua orang dalam hidupnya terancam oleh peredaran narkoba karena peredaran narkoba dapat menyasar siapa saja,” ujarnya.
Ketiga, mitos Narkoba dapat menolong kita dari masalah. “Justru Narkoba menurunkan kemampuan kita untuk memecahkan masalah dan cenderung membuat kita semakin bermasalah,” tegasnya.
Lima Cara
Basuki Risdiyanto dalam presentasinya mengungkapkan, Indonesia sedang darurat Narkotika. Karena 57 persen atau sekitar 3,4 juta pemakainya didominasi oleh remaja. Alasan penggunaan zat terlarang tersebut karena coba-coba, faktor sosial, dan situasi. Kemudian penyalahgunaan yang berakibat kecanduan.
“Pengedaran Narkotika dan psikotropika saat ini menggunakan motif yang beragam, mulai pengiriman darat, laut, maupun udara, membungkus barang tersebut menggunakan label lain untuk mengelabui, dan saat ini yang marak dilakukan yaitu menawarkan melalui media sosial,” ungkapnya.
Pengguna Narkotika psikotropika dan bahan aditif lainnya akan merasakan euforia yang tinggi hingga berhalusinasi. Hal ini mengakibatkan seseorang memiliki rasa bahagia yang sangat luar biasa.
Dia mengatakan, menanggulangi penggunaan narkoba di masyarakat dapat dilakukan dengan beberapa cara. Yaitu
1. Membangun hubungan harmonis
2. Sebagai orang tua terlibat aktif dengan kehidupan anak
3. Peraturan dalam rumah
4. Komunikasi efektif
5. Selektif dalama bermedia sosial
Cara menanggulangi bagi penyitas narkoba dan obat-obatan terlarang, menurut dia, dengan rehabilitasi.
Basuki Risdiyanto mengungkapkan, harapan kepada generasi muda saat ini yaitu pertama, peduli dan peka terhadap lingkungan sekitar sehingga bisa mencegah terjadinya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba
Kedua, memberdayakan lingkungan untuk bersama mencegah terjadinya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
Ketiga, komitmen terhadap diri sendiri dan keluarga untuk menolak narkoba.
Sementara Kepala SMP Muhammadiyah 12 Gresik (Spemdalas), Fony Libriastuti MSi, mengungkapkan, materi Wawasan Bahaya Narkoba ini penting disampaikan bagi remaja generasi muda saat ini supaya tidak ada penyalahgunaan penggunaan narkoba, psikotropika, dan baham aditif lainnya.
“Perlu diberikan pemahaman sejak dini tentang bahaya narkoba dan obat-obatan terlarang, terlebih lagi siswa tingkat SMP merupakan masa remaja yang masih mencari jati diri mereka,” ungkap Fony.
Penulis Dheni Iga Pratiwi Editor Sugeng Purwanto