Ternyata Kepala Sekolah Indonesia Jeddah Arek Lamongan Asli

Kepala Sekolah Indonesia Jeddah, Sutikno saat berfoto bersama M. Ikhsan owner Penerbit Media Guru, Surabaya, Ramadhan 1443/2022 di ruang Kepala SIJ (Mukarromah/PWMU.CO)

Ternyata Kepala Sekolah Indonesia Jeddah Arek Lamongan Asli; Liputan Kemas Saiful Rizal, kontributor PWMU.CO di Tanah Suci.

PWMU.CO – Berbekal informasi awal dari Mukarromah (Roma), teman saya, seorang guru Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ), bahwa Kepala SIJ, Sutikno SPd MPd (51) adalah orang Lamongan, saya menjadi tertarik dan penasaran. 

Saya pun minta tolong melalui WhatsApp kepada Roma untuk menanyakan asal kampung halamannya di Lamongan. Lalu dapat jawaban, dia berasal dari Dusun Luntas, Kecamatan Karangbinangun.

Rupanya jawaban sang kepala sekolah tidak menyebutkan nama desanya. 

Saya pun mencoba menanyakan kepada teman-teman di Gresik yang berasal dari Lamongan maupun searching di internet, ketemu Dusun Luntas, Desa Somowinangun, Kecamatan Karangbinangun, Kabupaten Lamongan.

Awalnya saya agak segan untuk mewawancarai Pak Sutikno, khawatir mengganggu atau tidak mendapat respon. Namun ada beberapa pertanyaan yang jawabannya saya ingin dapatkan dari dia secara langsung.

Akhirnya saya beranikan untuk minta nomor kontak Pak Sutikno melalui Mbak Roma. Setelah dikirimi, pada Senin sore (25/7/2022), melalui chat WA, saya sampaikan kepada Pak Sutikno maksud saya ingin menelponnya guna membuat reportase tentang profil dia untuk PWMU.CO.

Dia menjawab masih di perjalanan dan saya diminta menelpon 15 menit kemudian. Setelah 15 menit berlalu saya pun menelponnya. Tak dinyana, ternyata Pak Sutikno mengaku sudah mengenal dan mengikuti berita PWMU.CO sejak tiga tahun terakhir.

Soal asal dusun dan desanya di Karangbinangun Lamongan, Pak Sutikno memberi jawaban berasal dari Dusun Luntas, Desa Sumberejo, jadi bukan Desa Somowinangun seperti dugaan saya. Selanjutnya beberapa informasi yang ingin saya tanyakan meluncur deras dari Pak Sutikno, melalui wawancara di saluran telepon.

Baca sambungan di halaman 2: Aktivis Muhammadiyah Demak

Sutikno saat berwisata bersama anak dan istri di Kom Ombo Temple, Aswan Mesir. Ternyata Kepala Sekolah Indonesia Jeddah Arek Lamongan Asli (Sutikno/PWMU.CO)

Aktivis Muhammadiyah Demak

Sutikno menceritakan, sebelum mendapat tugas menjadi Kepala Sekolah Indonesia Jeddah sejak April 2021, dirinya adalah Kepala Sekolah SDN Bintoro 1 Demak Jawa Tengah.

Sutikno menyelesaikan madrasah ibtidaiyah dan sekolah dasar di desanya, Banjarejo. Sedang SMP diselesaikan di SMP Negeri Karangbinangun Lamongan. Selanjutnya dia melanjutkan SPG (Sekolah Pendidikan Guru) Wahid Hasyim di Surabaya.

Sutikno menyelesaikan S1 di IKIP Negeri Semarang (sekarang Unnes). Sedang S2 di Universitas Negeri Malang (UM).

Ada hal yang membuat saya terkejut saat saya menanyakan aktivitas dia selain sebagai kepala sekolah saat di Tanah Air. Ternyata dia mengaku aktif di Muhammadiyah sebagai Sekretaris II Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Demak Jawa Tengah. Dia juga pernah menjabat sebagai Ketua Badan Pengurus (BP) Lazismu Demak selama 10 tahun. 

Saya pun menyampaikakan bahwa saat ini saya aktif sebagai Sekretaris Lazismu Gresik. Dia pun akhirnya membeberkan banyak informasi lainnya tentang aktivitasnya di Muhammadiyah. 

Sutikno sempat menanyakan kepada saya, apakah saya ikut acara Temu Akbar Haji Muhammadiyah 1443 yang diadakan di Hotel Abraj Kiswah pada 4 Juli 2022? Saya sampaikan sesungguhnya saya ingin sekali datang, tetapi tidak ada teman yang bisa diajak berangkat bersama ke tempat pertemuan. Sedangkan saya yang saat itu baru saja datang di Mekah dari Tanah Air, belum mengetahui lokasi pertemuan itu. 

Sutikno juga menceritakan mulai aktif di struktur Muhammadiyah sejak usia 25 tahun di Pemuda Muhammadiyah Demak.

Adapun saat semasa kecil tinggal di Desa Banjarejo Karangbinangun, dia bercerita saat itu tidak ada struktur organisasi Muhammadiyah di desanya. Namun amalan keagamaan warga desanya sama dengan Muhammadiyah. Hal ini tidak lain karena pengaruh guru-guru Maskumambang Dukun yang mengajar di madrasah di desanya. Bahkan almarhum KH Nadjih Ahjad, pimpinan Maskumambang sering tabligh ke desanya.

Sutikno tinggal di Jeddah bersama istri yang berasal dari Desa Kalicilik Demak, Jawa Tengah dan dikaruniai seorang anak perempuan kelas 12 yang bersekolah di SIJ.

Saat wawancara itu, saya bertanya usianya. Dia menjawab 51 tahun. Dan pada hari itu adalah tepat hari ulang tahunnya. Sayapun mengucapkan selamat merayakan milad kepadanya, seraya mendoakan semoga diberi kesehatan, keberkahan dan kesuksesan selama menjalankan tugas sebagai Kepala Sekolah Indonesia Jeddah. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version