PWMU.CO – Urusan tauhid adalah urusan hati. Karena itu harus senantiasa dibina, dilatih dan diarahkan kepada kebenaran dan keyakinan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad SAW sebagai Rasul utusan Allah SWT.
”Konsep ketahuidan ini sebagai bentuk penguatan keimanan seorang muslim dalam bertauhid,” jelas Ahmad Rif’an Masykur Mhum dalam Pengajian Ahad Pagi bertemakan ‘Keteguhan Tauhid Seorang Muslim’, di Masjid Ar Ruhama Jalan Raya Ahmad Yani No165 Kota Malang, Ahad (19/2) pagi.
(Baca: Menggerakkan Muhammadiyah Harus dengan Tauhid dan Ber-Muhammadiyah Tidak Boleh Pasif)
Ia lalu menjelaskan 3 macam tauhid. Yakni, tauhid rububiyah atau tentang ibadah utama, kemudian tauhid uluhiyyah atau tentang ibadah amalan sehari-hari, dan terkhir tauhid asma wa syifat atau tentang nama-nama dan sifat-sifat Allah SWT.
Lanjut Pak Rif’an banyak hal yang bisa mempengaruhi ketauhidan seseorang. Salah satunya dipengaruhi oleh kekayaan harta benda. Pak Rif’an mencontohkan ada seorang sahabat Rasulullah SAW yang pernah merasa Zuhud. ”Sahabat Abdurrahman bin Auf pernah berpandangan bahwa harta benda adalah sesuatu yang harus dihindari karena dianggap dapat memalingkan hati dari Allah SWT,” terangnya.
Pak Rif’an menambahkan, ketauhidan seseorang juga bisa dipengaruhi oleh mimpi. Karena mimpinya seorang muslim adalah merupakan bagian dari mubashitul nubuwah atau cara Allah SWT untuk memberi tahu kita melalui mimpi.
(Baca juga: Firaun adalah Contoh Penguasa yang Merasa Selalu Benar, Jika Salah pun Dilimpahkan pada Orang Lain)
”Saat masih kuliah saya pernah dicurhati teman yang sedang mencari jodoh. Agar dapat jodoh, si teman inirajin sholat tahajud di tiap malamnya. Ia pun akhirnya bermimpi melihat hanger (cantolan baju) selama 2 hari berturut-turut. Dan mimpi itu ditafsirkan seperti fungsi dari cantolan baju. Yakni, jika jadi memilih gadis yang ia suka (waktu itu), maka dalam perjalanan pernikahan si wanita itu akan kecantol dengan laki-laki,” ceritanya.
Pak Rif’an lantas berpesan, jika memiliki firasat atau mimpi yang berulang-ulang bisa jadi itu adalah petunjuk Allah SWT yang hadir melalui mimpi kita. Atau justru sebaliknya.”Karena itu kita tetap harus etap berpegang tegush pada Al-Qur’an dan Hadist Nabi,” tandasnya. (izzudin/aan)