Praktik Bikin Vietnamese Spring Roll
Ditemani dua crew-nya, Syahlia memandu siswa membasahi kedua sisi rice paper yang telah dia bagikan. Masing-masing siswa mendapat selembar itu. “Tata melebar di piring, olesi dengan air seperti ini,” tuturnya.
“Nggak boleh terlalu basah, setengah basah aja biar bisa digulung. Kalau terlalu basah, nanti bisa bolong rice papernya,” imbuhnya.
Sesudahnya, dia memandu siswa untuk menumpuk soun di atas rice paper itu. Kemudian menata sosis dan timun di atasnya. Dia juga mencontohkan cara menggulungnya.
Dahayu Filzah Rahmania, siswa kelas IV Sulawesi, langsung menunjukkan keceriaannya setelah berhasil mengikuti tahap demi tahapnya. Wajahnya tak lagi serius. “Ustadzah, lihat ini. Sudah selesai!” ujar Filzah—sapaannya—sambil mengangkat spring rollnya.
Tak hanya Filzah, beberapa siswa lainnya juga cepat menyelesaikan tantangan itu. Teman sekelasnya, Valerino Arkananta pun berinisiatif mengunjungi meja demo Syahlia di depan panggung. Dia lantas tertarik dengan udang yang Syahlia siapkan.
“Boleh minta isian udang, Bu?” ujarnya memberatkan diri bertanya. Senyum manis langsung mengembang saat Syahlia memberinya dua potong udang.
Setelah hampir seluruh siswa berhasil, Syahlia menerangkan sausnya. “Bisa pakai sambal tomat. Ini wijen sangrai untuk dressing salad,” ujarnya sambil mengangkat botol yang dia siapkan itu.
Dia menambahkan, “Biasanya untuk dressing, pakai saus kacang ala Vietnam ini!” Sebotol saus lainnya dia tuangkan ke plastik bundar.
Syahlia akhirnya menunjukkan hasil demonya. “Ini punya bunda. Siapa yang bisa rapi kayak gini?” Dia memberi hadiah kepada dua perwakilan siswa yang paling rapi menggulung spring roll di setiap kelasnya.
Syahlia mengaku senang bisa kembali mengisi program Orangtua Mengajar, meski kali ini mengisi di jenjang kelas IV ini. “Ini kedua kalinya!” tegasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post