Komunitas Trenggalek Berhijrah Merahimi Anak Yatim Himaya; Liputan Wahyu Roiyan, kontributor PWMU.CO Trenggalek.
PWMU.CO – Muslimah Akademi yang diselenggarakan oleh Komunitas Trenggalek Berhijrah di Masjid Al-Furqon Jalan HOS Cokroaminoto No. 33 B Surodakan, Trenggalek, ditutup Ahad (24/7/22).
Muslimah Akademi adalah perkulihan yang dikhususkan bagi Muslimah dengan materi berisi kajian-kajian tentang Muslimah.
Acara penutupan yang diikuti 150 orang itu dikemas begitu meriah dalam Muslimah Fest 2022. Dimulai pukul 08.00 WIB, berbagai kegiatan dilakukan, yaitu olahraga panahan, baksos bekam kesehatan, bazar raya, photobooth, menyantuni (merahimi) anak yatim, dan kajian Muslimah.
Santunan anak yatim ditujukan pada Himpunan Anak Yatim (Himaya) yang dikelola oleh Pimpinan Ranting Aisyiyah Surodakan, Trenggalek. Himaya sudah berdiri sekitar 20 tahun. Gerakan ini dipelopori oleh Koesnan dan Murjatini.
Momen Spesial
Lilik Setyoharini, pengasuh Himaya, menjelaskan, tahun ajaran baru adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak Himaya. Pasalnya, mereka akan mendapatkan uang saku lebih dibanding bulan-bulan sebelumnya.
Sesuai dengan program Himaya, anak-anak yang naik tingkat dari jenjang SMP ke SMA akan mendapat uang saku Rp 1 juta, jenjang SD ke SMP Rp 500 ribu, dan yang lainnya Rp 150 ribu.
Sementara pada bulan-bulan lain, mereka mendapat dana Rp 100 ribu. Rinciannya: Rp 50 ribu berupa uang tunai dan sisanya berupa sembako.
“Anak jenjang SMA mendapat uang saku lebih banyak dikarenakan biaya pendidikannya lebih tinggi. Selain itu juga sebagai bentuk perpisahan, dicmana usia SMA menjadi acuan untuk regenerasi anggota Himaya,” jelasnya.
Dia menjelaskan, anak-anak SMA Himaya akan digantikan oleh anak-anak yatim yang usianya di bawah mereka. “Kebijakan ini merupakan program dari yayasan agar anak-anak yatim mampu dirawat secara maksimal, jadi kuota anak yatim per tahunnya berjumlah 50 anak,” ungkap Lilik Setyoharini.
Baca sambungan di halaman 2: Contoh Rasulullah SAW