Dua Opsi
Dodok pun membuka dua tawaran atau opsi untuk bisa bekerja sama dengan PWM Jatim terkait distribusi merchandise muktamar. Di mana, PWM Jatim bisa menjadi distributor penjualan dengan sharing profit. Atau, dengan cara membayar royalti atas penggunaan logo.
“Saya berharap dari Muhammadiyah Jatim, Jateng, DIY, DKI dan Muhammadiyah wilayah besar lainnya target Rp 8 miliar bisa terpenuhi. Kalau wilayah lainnya adalah dapat itu bonus,” cetusnya.
Selain merchandise, Dodok berharap, PWM maupun Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) bisa mengkoordinasi dan mendata para penggembira yang bakal menyemarakkan perhelatan muktamar. “Ini demi kondusifitas dan tertibnya acara.,”
Dodok melanjutkan, pusat kegiatan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah akan difokuskan di tiga titik. Pertama di Stadion Manahan, Solo yang digunakan sebagai arena pembukaan Muktamar Muhammadiyah-Aisyiyah.
Kedua ditempatkan di De Tjolomadue yang dipakai sebagai tempat Expo atau Bazar, dan ramah tamah. “Yang ketiga adalah Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS sebagai tempat sidang muktamar,” jelasnya.
Kunjungan Panitia Penerima Muktamar tersebut disambut hangat oleh Sekretaris PWM Jatim Ir Tamhid Masyhudi beserta Bendahara Dr Hidayatulloh, Wakil Ketua Prof Biyanto, Prof Thohir Luth, Dr Syamsudin, dan Nur Cholis Huda. Hadir pula Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PWM Jatim Indra dan Sekretaris Mufid serta perwakilan PT DMU.
Tamhid menegaskan, hal penting yang harus diclearkan dari penjualan merchandise resmi Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah ini adalah apakah penyebaran gaung atau syiar Muktamar ini menjadi bagian utama Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah. Atau ini sekadar fokus di ekonomi. Sehingga penjualan merchandise resmi muktamar ini bisa ekslusif dan harganya mahal.
“Semoga target panitia tercapai. Tapi kita harus realistis terhadap realita. Insyaallah, PWM Jatim mendukung penuh. Ini intinya untuk syiar dan semarak Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48. Nah, untuk teknis kita serahkan ke PT DMU dan MEK,” tandasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni