Kisah Daftar Haji
Soal dia bisa berangkat haji, Kasinun bercerita. Awalnya sama sekali tidak menyangka bisa mendaftar haji. “Uang sama sekali tidak punya,” ceritanya.
Pada tahun 2008, dirinya kredit sepeda motor Jupiter Z seharga Rp 13 juta, guna membelikan sang anak pertamanya yang saat itu kelas III madrasha Tsanawiyah. Tak berapa lama kemudian, ada orang menawarkan kaplingan tanah di desanya seharga Rp 25 juta. Akhirnya kaplingan itu dibeli dengan menyerahkan sepeda motor Jupiter Z tadi dengan menambah uang Rp 14 juta hasil menabung dari jualan jamu dan menjual perhiasan milik sang istri.
“Kemudian ada mantan kepala Desa Pundut Trate, tetangga Desa Jatirembe, yang juga pengurus KBIH MWC NU Benjeng, menawarkan kepada saya dan istri, apakah ingin mendaftar haji. Ya saya jawab: ‘Siapa yang tidak ingin berangkat haji, tapi uangnya dari mana?’,” Kasinun bercerita.
Sang mantan kepala desa itu mengatakan, “Kaplinganmu kasihkan saya. Saya hargai Rp 31 juta. Jadi sisanya 19 juta bisa Sampeyan bayar tahun depan dengan hasil panen padi. Sampeyan dan istri, saya daftarkan haji sekarang (saat itu Maret 2011),” ujarnya menirukan sang mantan kepala desa itu.
Kasinun pun setuju. Setahun kemudian dia bisa melunasi kekurangan biaya daftar haji sebesar Rp 19 juta kepada sang mantan kepala tersebut.
Setelah 11 tahun (9 tahun plus 2 tahun ditunda akibat Covid-19) menunggu, Kasinun dan istri akhirnya bisa berangkat haji, dengan jalan yang tidak disangka-sangka olehnya.
Dia merasa bersyukur, karena untuk biaya syukuran dan sangu ke tanah suci dia dibantu anak pertamanya yang bekerja di Kantor BPN Sumbawa Barat NTB dan sang menantu seorang dokter gigi (asal Surabaya) yang juga bekerja di Sumbawa Barat.
Haji Kasinun dan Hajjah Isnul Hidayati memiliki dua anak. Si Sulung bernama Ihwanun Mudhofir Hariri SH (27) lulusan Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya. Sedang anak keduanya bernama Amanda Putri Hariyanti (19) yang masih kuliah semester II Jurusan Fisioterapi Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gresik. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni