Bangga BTC Gresik
Syamsudin menyampaikan rasa bangga dalam sambutannya: “Saya sangat bangga Tajdied di Gresik ini berjalan dengan baik, karena dukungan PDM dan AUM-AUM yang ada. Justru di pusatnya tidak sebaik di Gresik ini.”
Dia mengungkapkan Tajdied adalah milik kita, persyarikatan Muhammadiyah. “Maka perlu dikembangkan kalau perlu hingga taraf international,” pesannya.
Acara dilanjutkan dengan menampilkan Mars Tajdied oleh Tim Paduan Suara SDMM. Selanjutnya acara inti yaitu prosesi wisudawan dan wisudawati oleh Misbahul Munir.
Mereka maju ke panggung setelah dipanggil sesuai urutan hafalannya. Dimulai dengan juz 30, juz 30 dengan surat ar-Rrahman, juz 29, 28 dan yang hafalan 5 juz (30,29,28, 1 dan 2).
Selain menyebut hafalannya, MC juga menyebutkan predikat kelulusan: mumtaz (sempurna), jayid jiddan (baik sekali), dan jayyid (baik).
Prosesi diakhiri dengan ikrar yang bacakan oleh Windy Aulia dari SMA Muhammadiyah 6 Gresik dan diikuti oleh semua wisudawan dam wisudawati.
Penghargaan Wisudawan
Acara dilanjutkan dengan mendengarkan pesan dan motivasi. “Wujud rahmat selalu berimplementasi pada syukur dan itu implementasi dari amal shalih dan dari hal-hal yang baik yang bemanfaat untuk diri sendiri dan orang lain,” pesan Mahfudz Asyrofi.
Dia menjelaskan hidup ini sebenarnya adalah proses belajar. Dan kelulusannnya adalah khusnul khatimah. Asyrofi kemudian mengutip Ibnu Taiymiah dalam memaknai kehidupan.
Dalam mencapai cita-cita hafidh dan hafidhah pertama adalah kesungguhan. Dan kedua keyakinan. “Innal hayata akidah wa jihad (sessungguhnya hidup itu akidah dan jihad) akan bermakna, tidak hanya hidup sekadar benapas tapi membangun kehidupan dengan keyakinan,” tuturnya. Asyrofi lalu menitip pesaanya agara al-Quran terus dihapal.
Sementara itu Rahmad Salahuddin mengaku tersentuh saat mendengar Mars Tajdied. “Anak anak nanti membawa mahkota dan jubah kebedadan di akhirat nanti. Maka perlu dijaga. Merawat lebih berat maka kita diuji kesabaran untuk menjaga generasi qurani ini,”ujarnya.
Dia mengingatkan tantangan sekarang bukan lingkungan tapi juga media. Sambil mengangkat handphone-nya dia berkata: “Sebagai musuh bersama dalam menjaga al-Quran. Jangan berhenti di sini maka perlu dilanjutkan menjadi kader-kader hufadh Tajdied.”
Di penghujung acara ada penghargaan yang diberikan kepada peserta: termuda, berbakat, terbaik, dan lembaga terbanyak mengirim peserta.
- Peserta Termuda: Danish Fahad Alamsyi (7 tahun) dari SD Muhammadiyah Gresik (Mugres)
- Peserta Berbakat Guru: Tamami dari TPQ Attaqwa PPI.
- Peserta Berbakat Pelajar: Muhjatu Auna Mahmuda TPA Darussalam Wotan.
- Peserta Terbaik: Naura Zalfa Salsabila MTS Muh 7 Pantenan Panceng Gresik
- Pengirim Peserta Terbanyak: SD Muhammadiyah Gresik (Mugres) (*)
Editor Mohammad Nurfatoni