Inilah Makna Tema Milad Ke-94 Nasyiatul Aisyiyah; Liputan Anik Nur Asia Mas’ud, kontributor PWMU.CO Gresok.
PWMU.CO – Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Gresik Ifa Faridah SPd menyampaikan makna tema Milad Ke-: “Merawat Damai, Menggelorakan Semesta”.
Kabupaten Gresik mengadakan Resepsi Milad Ke-94 Nasyiatul Aisyiyah, Sabtu (30/07/22). Bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM), sebanyak 300 peserta kader Nasyiatul Asiyiyah (NA atau Nasyiah) plus 150 anak dari kader Nasyiah hadir memenuhi ruangan di lantai tiga itu.
Merawat damai, kader Nasyiah diharapkan dari pusat sampai ranting ikut serta mendamaikan kehidupan berbangsa. “
“Seperti kita ketahui agama Islam adalah rahmatan lil alamin, jadi agama kita tidak hanya untuk kita sendiri. Sudah jelas diajarkan pada agama kita bahwa kita harus menyerukan kedamain dengan berbagai macam perbedaan kita, baik agama, kultur, dan kebudayaan,” jelasnya.
Kader Nasyiah di Gresik, lanjutnya, kalau menemukan perbedaan di lingkungan kita jangan menganggap itu masalah. Anggaplah itu kekuatan. “Kita selaku kader NA harus menjadi pelopor untuk mensejahterakan kehidupan masyarakat,” ajaknya.
Sedangkan “Menggelorakan Semesta”, maknanya, keberadaan kader NA tidak hanya bermanfaat antar sesama manusia, tetapi juga harus peduli terhadap persoalan lingkungan kita.
Setelah Tertunda
Ifa, panggilannya, sangat bersyukur akhirnya acara yang tertunda selama tiga tahun ini akhirnya bisa terlaksana tepat di awal bulan Muharam 1444 H. “Di tahun 1441, kepanitiaan milad sudah terbentuk, pada saat action ternyata ada pandemi Covid-19,” ujarnya.
Dia menjelaskan, sebelum resepsi puncak milad hari ini telah dilaksanakan tiga kegiatan. Yakni Lomba Tartil Kader NA, Pelatihan Desain PPT, dan Aksi Serentak Stop Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak.
Lomba Tartil diikuti oleh 46 peserta dari 17 cabang. Untuk follow up pelatihan desain, diadakan lomba desain produk Apuna, perkumpulan pengusaha NA. “Harapannya nanti peserta dapat mendesain dan mempromosikan produk-produknya sendiri,” ujarnya.
“Sedangkan aksi stop kekerasan terhadap perempuan dan anak serentak dilakukan di beberapa titik, di I Love GKB, Alun-Alun Sedayu, Pantai Ngimboh Ujungpangkah, dan di Pimpinan Cabang Muhammadiyah Giri,” jelasnya.
Ifa bercerita, saat ini ia masih menjadi Ketua PDNA Gresik, padahal Pemuda Muhammadiyah sudah ganti dua kali, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sudah empat kali, dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah sudah tiga kali. “Hanya saya yang belum ganti,” katanya.
Serentak peserta menjawab, “Lanjutkan,” seru peserta yang hadir. Ia pun tertawa mendengarnya.
Di acara ini ia mengatakan tidak sedang berkampanye, melainkan sekaligus berpamitan karena Desember nanti muktamar. Setelah itu musywil di bulan Februari, dilanjutkan dengan musyda.
“PDNA telah menyiapkan kader-kader baru yang siap menggantikan posisi kita yang ada di PDNA Gresik sekarang ini,” katanya.
Ia juga meminta doa kepada peserta yang hadir, insyaallah PDNA Gresik akan menjadi tuan rumah Musyawarah Wilayah Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur. “Tentunya PDNA tidak akan bisa berbuat apa-apa tanpa dukungan dari cabang dan ranting,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni