Pengusaha Pantang Menyerah
Hasim menambahkan di masa pandemi Covoid-19 seperti saat ini, banyak pelaku usaha yang terkontraksi, bahkan sebagian gulung tikar. Meskipun begitu lanjutnya beberapa pelaku UMKM masih bisa bertahan di masa-masa sulit seperti saat ini.
“Jiwa pantang menyerah dan tidak kenal putus asa itu nantinya yang akan kita tularkan kepada para santri,” paparnya.
Sementara itu, Ali Ahsani, Ketua Paguyuban UMKM Kota Pasuruan menyampaikan dalam pembelajaran entrepreneur, para santri tidak hanya diajari tentang bagaimana membuat dan menghasilkan sebuah produk tertentu, tapi juga bagaimana membuat analisis bisnis.
“Santri harus mampu mempresentasikan tentang untung dan rugi barang yang akan dia jual,” ungkapnya. “Berapa modal yang ia butuhkan, kemudian setelah diproduksi dan dijual berapa keuntungan yang akan diraih,” imbuhnya.
Sebab, lanjut Ali, yang paling penting bagi pelaku usaha atau seorang entrepreneur adalah bagaimana menawarkan dan memasarkan produknya kepada konsumen. Untuk itu, sambungnya, para santri harus juga diajari tentang bagaimana membaca pasar.
“Apa yang sedang dibutuhkan pasar, itu yang lebih diutamakan untuk dipenuhi,” tandasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni