Rekontruksi Kehidupan Rasulullah
Museum yang buka selama 24 jam ini memperkenalkan kehidupan Nabi dan peradab an Islam. Di setiap ruang, disajikan tampilan layar digital putih besar.
Di ruang pertama, pengunjung langsung disuguhkan melalui layar, bagaimana Allah menciptakan alam semesta beserta isinya yang diberikan kepada hamba-Nya.
“Di bagian tengah berbentuk bulat ini, kita bisa menyaksikan gambaran laut beserta isinya,” ucap Sidqi kepada pengunjung.
Bola besar itu seperti akuarium yang penuh ikan, layaknya lautan mini.
Runga kedua, pengunjung bisa melihat tampilan tayar berukuran 1 x 2.5 meter dengan lanyar sentuh. Kami melihat gambar pohon dengan daun yang berjumlah 25. Di masing-masing daun bertuliskan nama Nabi. Di bagian tengah timbun pohon, tertulis nama Nabi Muhammad SAW.
“Kita klik yang mana,” tanya Sidqi kepada pengunjung.
“Nabi Muhammad,” jawaban kami serentak.
Maka, tour guide pun mengklik. Dia pun menjelaskan tulisan yang ada di layar tentang Rasulullah acara singkat. Kami pun diajak masuk ke ruang berikutnya. Layar di ruang ini agak berbeda ukurannya, lebih panjang.
“Dalam layar ini kita bisa melihat profil Nabi Muhammad mulai lahir sampai wafat. Bapak ibu bisa melihat di tiap angka yang menunjukkan umur,” kata Sidqi, sambil klik nomor 1.
Pengunjung dibawa ke kehidupan Nabi SAW mulai dari kecil, mendapat tanda kenabian, menikah, mendapat wahyu, sampai dengan perjalankan hijrah.
Baca sambungan di halaman 3: Wujud Multidimens