Sempurnakan Separuh Agama
Dalam khutbah nikah, Ustadz Wito—panggilan akrabnya—menjelaskan, menikah itu menyempurnakan separuh agama. Seperti hadist Rasulullah SAW riwayat Anas bin Malik RA, “Jika seseorang telah menikah, berarti ia telah menyempurnakan separuh agama. Maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah pada separuh sisanya.”
Kemudian, dia juga mengutip ar-Rum ayat 21 yang biasa dicantumkan di undangan pernikahan.
وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
Artinya, “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”
Sepasang suami istri, kata Ustadz Suwito, itu salah satu tanda-tanda kekuasaan Allah. “Maka suami harus menyakini bahwa ayat ini adalah ayat Allah, dan istri harus menyakini bahwa ayat ini adalah ayat Allah,” ujarnya.
Jika suami istri saling menghormati, lanjutnya, maka akan Allah SWT muliakan. “Oleh karena itu, kalau sudah jadi suami istri maka mantapkan di hati kamu bahwa ini adalah takdir Allah, dan ini adalah rencana terbaik bagimu,” terangnya.
Sakinah
Ustadz Suwito selanjutnya mengutip makna sakinah menurut Imam At Thobari. Salah satunya, hadirnya suami dan istri itu supaya saling menjaga kesucian jiwa. “Artinya ada rumah tangga itu supaya tidak mudah zina. Hadirnya istri bagi suami adalah untuk membentengi dari zina!” jelasnya.
Dengan menikah, sambungnya, berarti seseorang membentengi diri dari godaan setan, membentengi diri dari syahwat yang bergejolak, dan lebih menundukkan pandangan.
Suwito mengatakan, suami istri pasti punya kekurangan dan kelebihan. “Apabila ada kekurangan, maka sempurnakan. Karena tujuan utama dari nikah adalah bukan bahagia, namun tujuannya adalah untuk beribadah kepada Allah SWT,” tuturnya.
Terakhir, Sekretaris PCM Lamongan ini berpesan, hormatilah kedua orangtua dan jangan pernah tinggalkan shalat. “Kalau sudah sholat wajib, maka tambahi shalat Sunnah, Dhuha, dan Tahajud. Maka kalian akan diberikan rizki dan keberkahan oleh Allah SWT,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SN