PWMU.CO– Pesilat Tulungagung Faiq Ilham Maulana dan Wahyu Beryl Saputra merebut juara di turnamen Piala Chusnan David se Jawa Timur, Rabu-Sabtu (3-6/8/2022).
Pertandingan ini memperingati milad 59 tahun Tapak Suci yang diselenggarakan oleh Pimda Tapak Suci Surabaya di Auditorium Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya).
Pesilat Tulungagung Faiq Ilham Maulana berhasil meraih juara 1 kelas H Putra SMA. Sedangkan Wahyu Beryl Saputra merebut juara 1 kelas I Putra SMP.
Sosok kedua remaja kelahiran Tulungagung ini menjelaskan, jalan meraih juara dengan latihan rutin dan percaya diri di setiap bertanding. ”Mendengarkan arahan pelatih dan doa supaya tenang dalam pertandingan,” katanya.
Mochammad Rizal Arifiansyah, official manager, menyampaikan, keberhasilan pesilat Tapak Suci karena disiplin. Dia membantu mengondisikan atlet dalam persiapan naik ke gelanggang. Menyiapkan serta mengarahkan teknik bertanding.
Turnamen Piala Chusnan David se Jawa Timur diikuti oleh seluruh perwakilan atlet Tapak Suci dari berbagai Pimda Tapak Suci.
Ketua I Bidang Pembinaan dan Prestasi Pimda 031 Tapak Suci Putera Muhammadiya Tulungagung Setyo Hadi AmdKep bangga munculnya dua pesilat Tulungagung meraih juara. Setelah dua tahun masa pandemi Covid 19, Tapak Suci Tulungagung berprestasi lagi.
Kegiatan latihan di semua unit cabang latihan tidak maksimal dan berdampak langsung pada penjaringan kader atau calon atlit Tapak Suci, Selain itu kami Pimda 031 TS Tulungagung masih minim sekali fasilitas dan sarana penunjang untuk latihan, namun demikian tidak menyurutkan semangat para pelatih untuk melatih siswanya.
”Harapan kami berusaha keras supaya lebih banyak lagi mencetak atlet pesilat yang mampu berprestasi di event manapun baik di ajang O2SN, IPSI, dan lainnya,” ujarnya.
Dia sangat berharap bisa mengadakan dan memiliki fasilitas dan sarana penunjang untuk latihan seperti pancing box, samsak, matras, dan juga padepokan sendiri.
”Kami mengharap dukungan PDM dan seluruh warga Persyarikatan Muhammadiyah untuk Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Karena Ortom bela diri di Muhammadiyah hanya Tapak Suci,” tandasnya.
Penulis Ubaidillah Alif Alwan Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post