Puasa Asyura 10 Muharram, Istimewa setelah Syiam Ramadhan; Oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo.
PWMU.CO – Kajian ini berdasarkan hadits riwayat Muslim.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَرْفَعُهُ قَالَ سُئِلَ أَيُّ الصَّلَاةِ أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ وَأَيُّ الصِّيَامِ أَفْضَلُ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ فَقَالَ أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلَاةُ فِي جَوْفِ اللَّيْلِ وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صِيَامُ شَهْرِ اللَّهِ الْمُحَرَّمِ. (رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu secara marfu’, ia berkata, Rasulullah ﷺ pernah ditanya, “Shalat apakah yang paling utama setelah salat wajib? Dan puasa apakah yang paling utama setelah puasa Ramadan?” Maka beliau menjawab, “Shalat paling utama setelah salat wajib adalah shalat di pertengahan malam dan puasa paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa di bulan Muharam.” (HR Muslim).
Shalat dan Puasa
Shalat dan puasa merupakan bagian dari rukun Islam. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menetapkan bahwa shalat yang diwajibkan bagi setiap muslim itu ada lima waktu dalam sehari, siang dan malam, sebagaimana telah kita maklum. Sedangkan puasa Allah menetapkan bahwa puasa yang diwajibkan adalah puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan.
Akan tetapi di samping yang telah diwajibkan tersebut, Rasulullah juga menetapkan shalat dan puasa sunnah, yang pahalanya sangat besar dan juga sebagai pelengkap kesempurnaan dari shalat dan puasa yang wajib tersebut. Begitu banyaknya pintu-pintu kebaikan itu, tinggal bagaimana setiap hamba mampu memankfaatkannya untuk mencapai kebahagiaan di dunia sampai di akhirat.
Baca sambungan di halaman 2: Fi Jaufillail