PWMU.CO– Tahun Baru Hijriyah diperingati SMA Muhammadiyah 2 Pucang Surabaya dengan kajian bertema Pelajar Muhammadiyah dan Spirit Hijrah, Rabu (3/8/2022).
Mengundang pembicara Muchamad Arifin, Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PWM Jawa Timur. Acara diikuti seluruh guru, karyawan, dan murid Smamda Surabaya bakda Duhur.
Ustadz Arifin menyampaikan makna hijrah versi milenial di Tahun Baru Hijriyah. “Hijrah dari kebiasaan menggunakan media manual ke media digital. Karena sekarang ini kita hidup dalam dunia digital. Di mana semua perangkat dan kebutuhan kita tidak lepas dari teknologi digital,” ungkapnya.
Dia mengingatkan agar hijrah digital ini diimbangi dengan pengawasan ekstra. Meskipun kebanyakan orang tidak bisa lepas dari teknologi digital tetapi hal ini harus diwaspadai mengingat dampak negatif yang ditimbulkan.
Menurutnya, semarak perjudian online dan pornografi merupakan dampak negatif teknologi digital. “Maka dari itu, jika kita tidak hati-hati maka masa depan akan hancur,” tegasnya.
Paparan Ustadz Arifin diiringi dengan pemutaran video tentang perkembangan teknologi digital serta dampak negatifnya membawa para peserta tersadar akan kenyataan dunia akhir-akhir ini.
Ustadz peraih predikat sebagai fasilitator pencegahan Narkoba terbaik tingkat nasional (BNN) ini juga menyampaikan masalah peredaran gelap Narkoba yang smenjadi ancaman nyata bagi kelangsungan masa depan generasi selanjutnya.
“Bagaimana hal ini tidak mungkin untuk jadi ancaman? Bahkan menurut data BNN saja, akibat dari penyalahgunaan Narkoba di Indonesia generasi muda bisa meninggal dunia 2-3 orang per jam,” jelasnya.
Pemaparan Ustadz Arifin tentang kasus penyalahgunaan Narkoba di lingkungan pelajar tentu sangat memprihatinkan. Ia tak henti-henti untuk mengingatkan agar siswa-siswi menjauhi Narkoba.
Ajakan Ustadz Arifin itu sambil menunjukkan di layar beberapa kasus lengkap dengan akibat yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba dan modus peredarannya.
Di akhir acara diputarkannya video sakaw akibat dari penyalahgunaan dari narkoba. “Ini data yang sengaja diputarkan agar bisa membuat efek jera dan tidak ingin mencoba yang namanya narkoba,” pungkasnya.
Penulis Fibrina Aquatika Editor Sugeng Purwanto