PWMU.CO– Siswa SD Almadany (SD Alam Muhammadiyah Kedanyang) Gresik berjalan berbaris dari sekolah menyusuri jalanan perumahan Griya Karya Giri Asri (GKGA) Kedanyang, Jumat (5/8/2022).
Ada 58 murid terdiri kelas III, IV dan V didampingi gurunya. Mereka menuju Masjid at-Taqwa Muhammadiyah Kedanyang untuk melaksanakan shalat Jumat.
Sambil berjalan siswa SD Almadany bersenda gurau. ”Aku jalan duluan,” ujar Muhammad Azzam Abqari penuh semangat diikuti beberapa temannya dari kelas III. Aquilla Gaharu Jenarmaghani Prasetyo menasihati adik kelasnya itu supaya berjalan tertib, tidak mendahului. Azzam dan temannya kembali masuk barisannya.
Muhammad Danish Hanafi berjalan penuh gembira sembari berucap,”Tadi Ustadzah Aini (Kepala Sekolah) berkata, setiap langkah kita menuju masjid diganjar oleh Allah pahala, benar ya ustadz?”
Guru Agama SD Almadany Samsuddin SPd yang mengiringi siswa mengangguk membenarkan pernyataan itu sesuai bunyi hadits Rasulullah saw riwayat Abu Hurairah.
وَكُلُّ خَطْوَةٍ تَمْشِيهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقَةٌ
Setiap langkah berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah.
Sesampai di masjid, mereka mengambil wudhu, lalu berdoa. Kemudian masuk masjid dan shalat sunah dua rakaat. Setelah itu duduk tenang menunggu hingga khotib naik mimbar. Hari itu khotibnya Sholahuddin Ghufron SPdI dari Giri Gresik.
Seusai mendengar khotbah dan mendirikan shalat Jumat, siswa SD Almadany berdzikir sebagaimana yang mereka lakukan di sekolah. Kehadiran siswa shalat di masjid PRM Kedanyang itu sebagai pembiasaan shalat.
Kepala SD Almadany Nur Aini SPd menyampaikan, pembiasaan shalat siswa di sekolah dengan ikut shalat Duhur dan Ashar tiap hari di mushala perumahan. ”Hari Jumat mereka menuju masjid,” kata perempuan yang setahun ini memimpin SD Almadany.
Program lainnya latihan khotbah untuk siswa kelas IV dan V yang telah berjalan dua pekan. Secara bergantian mereka kultum menyampaikan satu-dua ayat dan uraian nasihatnya.
Pembiasaan ini, kata dia, melatih kepercayaan diri dan kemampuan berbicara di depan publik. ”Betapa bangganya melihat beberapa siswi yang menyampaikan kultum tanpa teks,” katanya. (*)
Penulis Mahfudz Efendi Editor Sugeng Purwanto