PWMU.CO– Senior Care Panti Asuhan Muhammadiyah (PAM) Kenjeran Jl. Tambak Wedi Baru No 77 Surabaya membagikan sembako dan uang kepada orang lanjut usia (lansia) di Mushala KH Ahmad Dahlan, Jumat (5/8/2022).
PAM Kenjeran juga membina 22 lansia selain anak-anak yang tinggal di asrama panti. Senior Care Muhammadiyah begitu sebutan bagian ini. Tiap tanggal 5 per bulan mereka datang ke panti mengambil sembako dan uang.
Sebelum pengambilan sembako dan uang, petugas melakukan home visit untuk menjalin silaturahmi dan melihat kondisinya. Beberapa lansia ini kebanyakan tinggal sendiri, tidak mempunyai keluarga.
Kepala PAM Kenjeran Ustadz M Wasyib Tirtanang SH MPd memberikan sambutan kepada para lansia yang telah berkumpul di mushala panti.
“Bagaimana bapak-bapak dan ibu-Ibu sehat semuanya. Alhamdulillah kita bisa berkumpul di sini dalam keadaan sehat walafiat. Walau lansia kita harus semangat, sisa umur kita digunakan dengan baik,” katanya.
Sebaik-baik di antara kalian, kata Ustadz Wasyib, ialah orang yang panjang umurnya dan baik pula amalannya. ”Panjenengan sebagian sudah sepuh tetapi harus tetap beribadah, soal mati tidak mestu tua atau muda,” kata Ustadz Wasyib.
Dia menganjurkan selalu bersyukur atas nikmat yang Allah berikan. Dengan nikmat syukur itulah kita tetap menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya.
“Terkadang kita merasa hidup ini mengenaskan dengan berbagai persoalan. Sudah tidak usah dipikiri, yang penting tetap beribadah kepada Allah karena rezeki datangnya dari Allah termasuk rezeki yang saat ini melalui PAM Kenjeran,” ujarnya.
Pindah Kost
Sementara Kaur Tata Usaha PAM Kenjeran Mahdalena Sintania SPi menjelaskan, dari 22 lansia yang terdata di PAM Kenjeran kemarin saat home visit ada 7 lansia yang tidak ada di rumahnya. ”Ternyata sudah pindah tempat kost. Karena itu dilakukan pendataan ulang,” katanya.
Pak Jukan, lansia yang hidup sebatang kara pencari kerang di laut Kenjeran, berterima kasih kepada PAM Kenjeran yang membina lansia.
“Alhamdulillah, saya senang bisa mengikuti tausiah pagi ini. Semoga setiap satu bulan satu kali selalu ada tausiah di PAM Kenjeran ini,” katanya sambil mengikat kantung beras di atas sepeda tuanya. Kemudian dia pamit pulang.
Penulis Nashiiruddin Editor Sugeng Purwanto