Dlosor di Lantai
Di ruang tunggu bandara Madinah yang nyaman itu, sebagian besar jamaah duduk di kursi. Sedangkan sebagian besar jamaah haji KBIH Baitul Atiq duduk dlosor di lantai, bahkan ada sebagian jamaah sambil tiduran di lantai.
Suatu waktu ada petugas perempuan bandara Madinah, yang meminta jamaah yang duduk di lantai untuk pindah ke kursi tunggu yang ada di depan, di belakang, atau di samping.
Sesungguhnya ruang tunggu di sana masih longgar. Hanya saja jamaah yang duduk di lantai bukan tidak tahu, tetapi sudah kadung nyaman dlosor di lantai. Sedangkan petugas bandara inginnya memuliakan jamaah haji, para tamu Allah.
Hujan di Bandara
Saat di ruang tunggu itu pula, kami menyaksikan secara langsung hujan di Kota Madinah untuk pertama kalinya. Hujan yang cukup lebat membasahi area Bandara AMAA Madinah. Meski Jum’at dini hari sebelumnya Kota Madinah juga diguyur hujan, tetapi sebagian besar jamaah haji tidak melihatnya langsung. Hanya bekas-bekas hujan terlihat nyata saat para jamaah akan melaksanakan sholat subuh di Masjid Nabawi.
Hal yang membuat saya terkesan di Bandara AMAA Madinah adalah banyak tempat sholat yang terpisah antara laki-laki dan perempuan. Kondisinya cukup bersih dan rapi. Lokasinya selalu lengkapi toilet yang juga terpisah antara laki-laki dan perempuan.
Tepat pukul 19.30 WAS, pesawat Saudia, jenis Boeing B747-400 meninggalkan bandara AMAA Madinah menuju Bandara Juanda Surabaya. Pesawat mendarat mulus pada Ahad (7/8/2022) pukul 09.30 WIB. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni