Pesantren Muhammadiyah yang Maju Pesat Itu Bisa Bubar karena Ini; Liputan Dadang Prabowo, kontributor Kota Pasuruan.
PWMU.CO – Perkembangan pesantren Muhammadiyah yang kian pesat merupakan kabar yang menggembirakan bagi Persyarikatan. Tapi di lain sisi, bisa menjadi persolan tersendiri, kalau pemangku pesantren dan pimpinan Persyarikatan penyelenggara pesantren belum menyiapkan sumber daya manusia dan sarana prasana pesantren yang memadai.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Prof M. Dailamy SP mengungkapkan hal tersebut dalam sambutannya pada Seminar Nasional Pra Muktamar bertema Pesantren Muhammadiyah Berkemajuan dan Tantangan Masa Depan, Sabtu (6/8/22).
Di hadapan para peserta seminar yang mayoritas adalah mudir pesantren Muhammadiyah yang hadir di Aula AK Anshari, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Prof Dailamy mengingatkan beberapa masalah supaya pesantren Muhammadiyah tidak bubar.
Pertama, banyak mudir pesantren Muhammadiyah alumni dari berbagai pesantren di luar pesantren Muhammadiyah.
“Sehingga tidak bisa dielakkan akan melahirkan alumni dengan berbagai madzhab, misalnya: Madzhab Pekalongan, Garut, Gontor, Madzhab Ngruki atau Madzhab Syuhodo,” ungkapnya.
“Inilah yang menjadi perhatian kita, bagaimana menyatukan berbagai pola pesantren dengan pola Muhammadiyah,” lanjutnya.
Persoalan kedua, lanjutnya adalah banyak mudir pesantren yang baru mengenal Muhammadiyah.
Baca sambungan di halaman 2: Tak Mau Dimuhammadiyahkan