Bedah dan Analisis CP
Pelatih Ahli Program Sekolah Penggerak Angkatan I itu menjelaskan, sebelum memasuki tahun pelajaran 2022/2023, pihaknya mendampingi guru-guru membedah Capaian Pembelajaran (CP) dan menganalisis CP menjadi Tujuan Pembelajaran (TP). “Alhamdulillah Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) sudah terkumpul juga,” ungkapnya.
Bahkan, kata Vita, guru SDMM telah merumuskan empat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sebelum tahun pelajaran 2022/2023 dimulai. “Alhamdulillah perumusan projek ini telah melalui diskusi yang cukup panjang, sejak pagi hingga sore,” ujarnya lega.
Untuk mendukung disiplin positif, lanjutnya, SDMM telah menerapkan sekolah tanpa tata tertib. “Pada pekan Melekat kemarin, orangtua, guru, dan siswa telah membuat kelas impian mereka, termasuk komitmen dan konsekuensi logis. Jadi sudah tidak ada lagi aturan dan hukuman,” ungkapnya.
Soal buku Kurikulum Merdeka untuk siswa, Vita menegaskan pihaknya tidak menggunakan buku dari penerbit mana pun. Guru bebas merancang pembelajaran di dalam kelas sesuai kebutuhan siswa. “Yang penting acuan kami adalah CP yang telah ditetapkan Kemendikbud,” tegasnya.
Karena itu, lanjutnya, penting bagi guru menyajikan pembelajaran yang meaningful untuk siswanya. “Jadi kami tidak mengejar ketuntasan materi yang ada di buku,” kata dia.
Selain Kurikulum Merdeka, topik manajemen sekolah serta bina prestasi juga menarik didiskusikan. Kegiatan kunjungan yang awalnya dijadwalkan berakhir sebelum Dhuhur, menjadi setelah Ashar.
Para tamu juga mengobservasi pembelajaran di kelas dan ketertiban siswa SDMM saat berjalan dan shalat di masjid bersama jamaah warga. (*)
Penulis Zaki Abdul Wahid. Editor Ria Pusvita Sari.