Di SD Muhammadiyah Plus Maduran, Al-Quran Jadi Intrakurikuler; Liputan Fahrurrozi, kontributor PWMU.CO Lamongan.
PWMU.CO – SD Muhammadiyah Plus Maduran terletak di Desa Maduran, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Setiap hari di SD ini akan ditemukan anak-anak yang membaca dan menghafalkan al-Qur’an setelah shalat Dhuhur. Mereka dipandu oleh guru sesuai dengan jenjang kelas masing-masing.
Kepala SD Muhammadiyah Plus Maduran, Wahyu Kurnianing Prasetia SPd, menjelaskan, sejak berdirinya tahun 2013, sekolah ini menjadikan al-Qur’an sebagai muatan intrakurikuler.
Dia menjelaskan, di sela kesibukan anak-anak melaksanakan kegiatan pembelajaran formal, ada kegiatan yang dijadikan branding bagi SD Muhammadiyah Plus Maduran, yaitu setiap siswa diwajibkan mampu membaca dan menghafal al-Qur’an.
Hal ini bukan tanpa alasan. Sebab, menurut kepala sekolah yang akrab disapa Ustadzah Ayu itu, sekolah ini mempunyai motto “Tahfidh, Berkarakter Islami, dan Berprestasi. Karena itu SD ini mendapat julukan SD rasa MI (madrasah ibtidaiyah).
“Untuk itu sekolah ini menjadikan al-Qur’an sebagai pondasi keimanan bagi anak didik kami yang dapat menghantarkan memiliki karakter Islam dan memiliki prestasi akademik dan non-akademik,” katanya pada PWMU.CO, Selasa (9/8/2022).
Program Bimbingan Al-Quran untuk Guru
Untuk mencapai tujuan itu, lanjutnya, setiap saat ustadz dan ustadzah selalu mengingatkan pentingnya belajar al-Qur’an di samping tetap mempelajari ilmu-ilmu yang lain.
“Bahkan untuk mewujudkan plus pada lembaga ini, seluruh guru diprogramkan untuk mengikuti bimbingan membaca al-Qur’an,” terangnya.
Selanjutnya, sambung dia, untuk mewujudkan program unggulan, maka di setiap waktu anak-anak akan dibina dan dibimbing untuk membaca al-Qur’an dengan menggunakan metode Ummi. “Hal ini dapat dirasakan dari out putnya yang gemilang dalam menghantarkan anak-anak dalam membaca dengan fasih dan lancar,” ujarnya.
Baca sambungan di halaman 2: Familiar di Masyarakat