Kostum Buto Ijo
Sementara itu ibunda Muhammad Afuan Khoiron kelas V—Hj Himmatun—juga merasa senang dan bangga dengan predikat juara yang disandangnya. Yaitu juara favorit II.
Ibu muda yang enerjik ini mengungkapkan ide memakai kostum buto ijo itu dari YouTube. “Saya selalu mencari yang unik-unik dan beda dengan yang lain, lalu muncullah ide kostum buto ijo untuk lomba ini,’’ ungkapnya.
Menurutnya bahan yang digunakan tidak terlalu sulit untuk didapat. “Hanya tali plastik rafia berwarna hijau, kardus dan kawat untuk tanduknya, dan membuatnya pun tidak sulit,’’ terangnya.
Selain itu dia juga harus belajar ber-make up sendiri. “Agak lucu juga sih, biasanya saya ber-make up cantik, kali ini saya dan anak saya harus ber-make up garang dan buruk rupa seperti buto ijo,’’ ungkapnya sambil tertawa.
Awalnya anaknya Khoir malu-malu. Tetapi setelah diberi penjelasan dan semangat untuk menang akhirnya mau. “Dan Khoir luar biasa, dia bisa tampil dengan percaya diri,’’ ujar ibu tiga anak ini.
Mahkota Keranjang
Keunikan kostum lain juga dikenakan pasangan Putri Anisatul Hikmah dan ibundanya. Kostum unik daur ulang dari keranjang.
Ibuunda Putri, Samrotul Fuadah menjelaskan kostum yang ia kenakan bersama putrinya ia dapatkan idenya dari Google. “Kemudian saya diskusikan dengan anak-anak ternyata setuju dan akhirnya kita buat bersama-sama,’’ ujarnya.
Menurutnya membuat kostum ini tidak butuh waktu lama hanya tiga hari dan mudah membuatnya. “Keranjang-keranjang plastik itu kita rancang seperti rok, sehingga butuh kawat untuk mengaitkan semua keranjang hingga membentuk lingkaran,’’ paparnya.
Ibu tiga puluh empat tahun ini menerangkan, pada bagian tengah keranjang dihias tempelan kertas yang sudah dibentuk bunga mawar agar terlihat bagus dan unik.
“Untuk lebih mempercantik kostum kita tambahkan beberapa rancangan keranjang untuk hiasan kepalanya sebagai mahkotanya, agar terlihat lebih anggun,’’ tutur ibu kelahiran Gresik ini.
Baca sambungandi halaman 3: Juri Budayawan Gresik