Juri Budayawan Gresik
Dalam kegiatan Carnival dan Best Couple Competition ini, Mimdaka menghadirkan juri khusus yaitu budayawan Gresik Kriswanto Adji Wahono Abdul Wafiq dan istrinya: Nur Choiriyah.
Pak Kris, sapaan akrabnya, menyampaikan rasa senang bisa kembali berkunjung ke Mimdaka. “Kali khusus momen memperingati kemeriahan HUT RI di Mimdaka, dan ternyata Mimdaka bena-benar meriah dan luar biasa,’’ pujinya.
Menurutnya, dalam penilaian Best Couple Competition ini tidak hanya keserasian kostum. “Namun menyakup kekompakan gerakan, keunikan kostum, dan senyum keduanya juga harus kompak,’’ ujarnya.
Karena lomba ini, tambahnya, tidak hanya berpasangan dengan orangtua kemudian bajunya sama, tidak. “Tetapi lebih pada upaya mengembalikan hakikat pendidikan yang seutuhnya yaitu orangtua,’’ jelas pria kelahiran Gresik 22 November 1961 ini.
Pendiri Sanggar Lentera ini menjelaskan, guru adalah penyambung dan menfasilitasi antara orangtua dan anak. “Orangtua mendampingi anak dalam kegiatan ini tidak sekadar pendampingan, namun lebih pada upaya mengembangkan pendidikan karakter,’’ ungkapnya.
Pendampingan sampai Menerima Penghargaan
Ketua I Dewan Kesenian Gresik ini menjelaskan kegiatan ini juga memberikan kepercayaan kepada anak sekaligus memberi kebanggaan anak pada orang tua.
Mimdaka telah melakukan kegiatan yang bagus dan luar biasa, tambahnya, Mimdaka juga sudah ambil bagian dan telah menggambarkan Profil Pelajar Pancasila.
“Dengan dibuktikan beraneka ragam pakaian adat, dan keanekaragaman kostum muncul dalam acara Carnival dan Best Couple Competition tersebut,’’ paparnya.
“Kegiatan ini memberikan ruang seluas-luasnya untuk berkreasi dan berinovasi,’’ tutur Ketua Kelompok Sadar Wisata Kabupaten Gresik tahun 2011 ini.
Harapannya, Mimdaka menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain. “Karena kegiatan ini bagian dari bentuk kerja sama sekolah, orangtua dan anak, karena mereka tidak bisa berjalan sendiri-sendiri,’’ harap Nomine Art Award for Teacher International Art Festival ini.
Pak Kris memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada para pemenang, semua telah berjuang sekuat tenaga dan banyak waktu yang digunakan. Semua itu dilakukan untuk mengisi kemerdekaan ini dengan cara berkarya, berkreativitas, dan berinovasi.
“Semua ini menjadi tauladan bagi anak-anak kita kelak mereka dewasa, mereka akan mengenang bagaimana orang tua memberikan pendidikan dan pendampingan yang baik sampai mendapat penghargaan,’’ pesannya.
“Jangan berhenti di sini, teruslah berkarya, terus bergerak dan majulah Mimdaka,’’ ucapnya.
Baca sambungan di halaman 4: Para Juara