Mengenal Karakter dan Perkembangan Siswa Baru melalui Mapping Class; Liputan Intan Firdausi, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 1 Menganti Gresik mengadakan sharing sassion hasil mapping class (kelas pemetaan) terhadap karakter siswa baru, Senin-Rabu (8-10/8/2022).
Kegiatan ini diadakan per kelas sesuai jadwal dan diikuti oleh seluruh siswa bersama wali murid kelas satu. Sharing session merupakan kegiatan mapping class yang kedua setelah tiga pekan siswa baru menjalani kegiatan belajar.
Kepala SD Muhammadiyah 1 Menganti Assidik Wibowo, menyampaikan tahun ini merupakan tahun keempat pelaksanaan mapping class pada calon siswa baru.
Dia menjelaskan mapping class memiliki tujuan untuk menganalisis karakter serta kemampuan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung anak sehingga dapat menempatkan beberapa macam karakter yang berbeda dalam satu kelas.
“Hal ini dilakukan dengan mengevaluasi hasil gambar pada lembar kerja yang dikerjakan oleh siswa baru,” ujarnya, kepada PWMU.CO.
Assidik menerangkan, dari hasil tersebut dan wawancara calon wali murid, sekolah memetakan siswa yang reguler dan kecenderungan siswa berkebutuhan khusus.
“Fasilitas sekolah juga disediakan untuk mengetahui kemampuan motorik dan komunikasi siswa melalui kegiatan Creative Adventure SD Muhammadiyah 1 Menganti,” terangnya.
Analisis Gambar
Karakter anak dianalisis melalui empat gambar dalam lembar kerja yakni manusia, pohon, rumah, serta menggambar tiga objek tersebut dalam satu lembar.
“Hasil gambar akan diserahkan kepada Ustadz Heru untuk dinilai kecenderungan karakter anak yang umum dikenali dengan tiga istilah; introvert, extrovert, dan ambivert,” katanya. Yang dimaksud Ustdza Hetu adalah Heru Tjahyono, pemerhati pendidikan anak dan penggagas sekolah kreatif di Indonesia.
Selain menilai karakter anak, gambar yang dianalisis sebelum dan setelah menjalani kegiatan belajar di sekolah juga akan dibandingkan. “Perkembangan apa yang dimiliki oleh anak-anak setelah melewati proses sosialisasi, baik dengan kawan maupun guru di kelas,” ujar Assidik.
Sebelumnya, mapping class dilakukan saat anak kali pertama masuk sekolah. Tahapan ini akan menunjukkan hasil perkembangan pada karakter anak yang terlihat signifikan melalui perbedaan gambar pertama dan kedua.
Heru Tjahyono yang dihadirkan dalam sharing session menyampaikan pemetaan atau penempatan anak secara merata ini diharapkan bisa membuat mereka berbaur dengan berbagai karakter dan kepribadian yang berbeda.
Hal ini akan berdampak positif bagi anak-anak untuk mampu memposisikan dirinya di tengah banyak orang yang bahkan memiliki kesamaan serta minat yang berbeda. “Visi ini akan sampai kepada kelas-kelas kreatif yang menjadi identitas SD Muhammadiyah 1 Menganti,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni