PWMU.CO – Pimpinan Persyarikatan di semua level diharapkan untuk meningkatkan komitmen dan lebih bertanggung jawab atas kesediaan menjadi pimpinan Persyarikatan. Yakni, minimal selama lima tahun masa jabatan. Selama itu pula para pimpinan harus bisa mendedikasikan dirinya untuk memajukan dakwah Persyarikatan Muhammadiyah.
Demikian disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Hajriyanto Y. Thohari, dalam Baitul Arqom Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Blitar, Sabtu (18/2). ”Jadi pimpinan harus komitmen, dong. Nggak boleh capek, nggak boleh mengeluh,” jelas Hajriyanto tentang pentingnya komitmen.
(Berita terkait: Hajriyanto: Jangan Takut DiKritik Atau Lakukan 3 Nothing agar Bebas Kritik dan 3 Kunci Membangun Soliditas Gerakan Muhammadiyah)
“Lha, kamu-kamu sendiri kok yang mengisi kesediaan jadi pimpinan. Kok berkata isoku mung neng kene (bisaku cuma di sini), gak bisa itu,” centil Hajri dengan nada khasnya mengingatkan kembali tentang pengisian form “kesediaan” dicalonkan sebelum perhelatan musyawarah.
Hajri menambahkan, Muhammadiyah sebagai gerakan harus dijalankan dengan istiqomah, meskipun dengan anggota yang jumlahnya sedikit. Akan tetapi apabila soliditas tetap terjaga, maka akan bisa menggerakkan roda Persyarikatan dengan baik.
Muhammadiyah di tengah-tengah laju dunia informasi dan media sosial (medsos) juga harus menempa diri agar mampu menyesuaikan dengan perkembangan yang ada.
”Publikasi kegiatan dan lain sebagainya akan dapat membantu Muhammadiyah untuk tetap eksis di tengah-tengah masyarakat yang semakin acuh dan individualistik. Karena itu peran kegiatan perkaderan dan tabligh menjadi kunci terpenting bagi gerakan Persyarikatan,” tandasnya. (nur rozik/aan)