Makna Tema ME Awards Special Edition 2022
Arbaiyah pun mengungkap tema yang diusung adalah ‘The Rise of Muhammadiyah Future Leaders’. Dia menegaskan, “Setiap anak-anak, guru, karyawan, pimpinan, dan anggota persyarikatan adalah pemimpin. Maka pemimpin itu orang yang bertanggung jawab.”
“Berapa pun jumlah siswa di sekolah madrasah kita, mereka adalah amanah yang harus kita didik sebaik-baiknya dan agenda tahunan ini jadi bagian terpenting yang akan mengantarkan alumnusnya betul-betul menjadi Muhammadiyah future leaders!” tambahnya.
Diawali dengan kata ‘the rise’, harapannya, nanti akan selalu tumbuh sekian puluh ribu putra-putri Muhammadiyah. Menurutnya, ini juga bagian upaya Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Jawa Timur menjadi bagian yang harus melaksanakan idealisme atau cita-cita bapak-bapak di PWM sehingga tercipta masyarakat berpendidikan dan akademisi.
“Karena kita semuanya sesungguhnya adalah masyarakat akademisi,” imbuhnya. Dalam arti, masyarakat Muhammadiyah ialah para akademisi. Karena nilai berilmu harus selalu melekat. “Melaksanakan apapun harus ada ilmunya,” lanjutnya.
Oleh karena itu, menurutnya inilah cara membangun generasi Muslim—maupun non-Muslim di sekolah Muhammadiyah yang ikut—yang akan menjadi bagian penting dalam mewujudkan kecerahan, kebangkitan, kemajuan Indonesia maupun dunia. “Karena Muhammadiyah juga sudah punya PCIM di seluruh negara dan punya perguruan tinggi di Malaysia maupun college Australia, dan TK Aisyiyah di Mesir,” urainya.
Dia memotivasi, “Bapak Ibu yang hadir di sini, dari Foskam, mungkin akan suatu saat nanti akan menjadi kepala sekolah Indonesia yang ada di luar negeri.”
Selanjutnya, Arbaiyah menjelaskan, ME Awards pada tahun 2022 ini akan dimulai dengan model hybrid. “Bukan hanya hybrid dalam pembukaan dalam awarding, tapi lebih ke belended,” ungkapnya.
Dalam ME Awards sebagai arena penghargaan yang meliputi olimpiade, konferensi, dan Muhammadiyah Future School, dia yakin, “Tahun ini ada penghargaan-penghargaan terhadap Majelis Dikdasmen daerah atau sekolah-sekolah yang memang punya hal signifikan yang perlu diangkat sebagai penghargaan.”
Maka, lanjutnya, untuk babak penyisihan kompetisi dan olimpiadenya digelar daring, tapi finalnya digelar tatap muka di Muhammadiyah Sidoarjo Square (MSQ) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida). (*)
Editor Mohammad Nurfatoni