Melawan Tuduhan-Tuduhan Salafi; Opini oleh Dr Aji Damanuri, Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah. Kabupaten Tulungagung; Dosen IAIN Ponorogo.
PWMU.CO – Masuknya salafi ke jantung Muhammadiyah benar-benar telah mengganggu dan merepotkan agenda gerakan dakwah Persyarikatan dalam mewujudkan mesyarakat yang berkeadaban dan berkemajuan.
Muhammadiyah selalu direcoki dengan masalah-masalah khilafiah yang sebenarnya sudah selesai. Bangunan ideologi yang telah mapan seabad lebih dan telah menghasilkan amal nyata bagi umat dirusak dengan masif oleh kelompok salafi.
Karenanya, menurut Ali Trigiyatno, penulis buku Titik Pisah Fikih Salafi-Muhammadiyah: Salafi harus ‘dilawan’.
Hal tersebut dia sampaikan ketika mengisi Pengajian Ahad Pagi di Masjid Al Fattah Tulungagung. “Kalau kita diam maka mereka akan semakin garang dan menganggap kita lemah. Namun perlawanan kita bukan dengan kekerasan tapi dengan kesantunan dan keadabanm” ujarnya.
Karena yang diserang adalah pemikiran maka harus dilawan dengan pemikiran, memperbanyak tulisan, meng-counter setiap serangan dengan menunjukkan pada kebenaran. Hal ini harus dilakukan bukan karena Muhammadiyah norak dan reaksioner. Ada batas di mana sesuatu harus disikapi.
Selama ini Muhammadiyah sudah sangat baik terhadap kelompok salafi dalam berbagai hal, namun seakan air susu dibalas dengan air tuba.
Baca sambungan di halaman 2: Enam Tuduhan Salafi pada Muhammadiyah