Kelucuan Lomba Makan Kerupuk Syar’i
Masih di arena lomba yang sama, usai balap kelereng, ada lomba balap nyunggi (bahasa Jawa membawa sesuatu di atas kepala). Uniknya, mereka tak membawa tempeh atau bakul seperti pada umumnya, tapi membawa baskom.
Kemampuan keseimbangan diri mereka diuji tatkala harus menyunggi sambil berjalan mencapai garis finish. Indra langsung mewanti-wanti peserta, “Tangannya nggak boleh pegang! Hayo tangannya!”
Keseruan pun berlanjut ketika memasuki lomba makan kerupuk syar’i. “Ada istilah syar’i karena biasanya, menarik salah satu talinya pakai kaki. Untuk menanamkan nilai kesopanan, kita imbau anak menarik talinya pakai tangan,” terang Ketua Panitia Lomba Rizqi Nur Firdausi SPd.
“Lari, duduk, pegang tali yang tidak ada kerupuk di ujungnya. Tali yang ada kerupuknya tidak dipegang,” terang Indra menjelaskan aturan permainan.
Saat Indra menyatakan lomba makan kerupuk itu dimulai, peserta langsung berlari ke titik-titik yang telah digantungkan kerupuk. Kelucuan terjadi. Para siswa kelas I yang mulai lebih dulu di putaran pertama itu ternyata belum memahami aturan mainnya.
Salah satunya Alghazy Rafardhan Rishivirendra kelas I ar-Rahman. Dia langsung memegang kerupuk dengan kedua tangannya lalu memasukkan ke mulutnya. Spontan hal ini mengundang tawa hingga para guru panitia mengarahkan anak yang akrab disapa Rendra itu.
Ide memegang kedua tali kerupuk pun tak sadar dilakukan Naufal Adhyaksa dari kelas I as-Salam. Saat itu kerupuknya yang sudah tersisa seperempat potong bergoyang tertiup angin.
“Pegang satu talinya saja Naufal!” imbau Khofifatur Rohmah SPd, salah satu panitia di dekatnya. Ifa—sapaannya—pun lanjut menerangkan, sebenarnya mereka juga sedang belajar jujur dan gigih.
Kemudian, teman sekelas Naufal bernama Rafan Dhiwa Arkananta meminjam mikrofon dan mengatakan, “Naufal, semangat makan kerupuknya! Biar gendut kayak aku! Semangat, Naufal!” Bocah yang biasa dipanggil Arka itu sangat antusias dengan stiker bendera merah putih tertempel di pipi kanan-kirinya.
Baca sambungan di halaman 3: Bertabur Aneka Lomba