Munculnya Kader Muda
Umi Thahiroh menambahkan, terselenggaranya lomba ini memuncuilkan banyak kader muda dari daerah.
“Sesuai yang kita harapkan ternyata banyak kader muda daerah bermunculan ,dalam benak kami ingin sekali kedepan mereka kita bina dan perlu di kasi jam terbang,mereka bisa besar tp tanpa jam terbang apalah gunanya,” terang dia.
Ia pun mengakui ada anggapan dari sebagian cabang maupun daerah yang kurang mengapresiasi kadernya sendiri.
“Cabang dan daerah itu bangga kalau yang datang dari PP, namun kalau kader muda mereka khawatir yang datang sedikit, ini tanpa mengecilkan penyelenggara yang kangen disambangi orangtuanya lho, artinya pimpinan di atasnya,” ungkapnya.
Umi menyatakan pada lomba kalii ada beberapa juri yang memberikan penilaian kepada peserta.
“Ada 9 juri babak penyisihan dari kami sendiri, ketua Majelis Tabligh hj Faridah Muwafiq, Umi Thohiroh MH dan Dr Istikomah MPd. Adapun sesi final jurinya ada Hj Faridah Muwafiq, Hj Dra Nur Haidah Somat, DAN Hj Rukmini Amar MAP,” ungkapnya.
Majelis Tabligh PWA JATIM berharap ke depan akan ada penjaringan qariah juga.
“Ke depan tidak hanya mubalighat, tapi qari’ supaya tidak ada lagi cibiran pada Aisyiyah, yang ada orang akan manggut-manggut kagum Muhammadiyah banyak mubalighatnya dan qariahnya pada luar biasa, dan ajang seperti inilah tempat mengasah kemampuan kader kita,” ungkapnya.
Ia berharap Muhammadiyah dan Aisyiyah ke depan tidak kekurangan kader mubalighat.
“Semoga ke depan masih aktif di PWA, karena warga Aisyiyah banyak yang menghendaki even semacam ini. Tapi ajang lomba belum menjadi tradisi khas. Semoga kedepan kita terus bisa mengagendakan ya.” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni