Cari Tema Menarik
Rita lantas mengupas kunci paling dasar menulis esai, yakni memilih tema menarik untuk diangkat menjadi tulisan. “Menarik itu bisa berupa apa yang sedang tren, mengecek media sosial, mencari komparasi dengan tulisan lain, apa yang baru dari gagasan kita, merefleksikan ide, dan mengeksekusi tulisan,” tuturnya.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) itu mengungkap kemungkinan alternatif tema yang menarik, namun bisa ditolak redaksi media tertentu karena kebijakan yang berlaku. Misal, esai tentang kekerasan seksual di pesantren bisa jadi diterima atau ditolak media pada momentum Hari Anak Nasional.
Dia juga menuturkan, dalam menulis esai perlu mengukur dan memikirkan dampaknya. Selanjutnya, dia mengulik tema-tema yang menarik diangkat jadi tulisan. Dia mempersilakan Ikrima—salah satu peserta asal Bali—berbagi ide.
“Saya sempat membaca pahlawan perempuan dari Bali. Karena kalau dari Bali masih terkesan patriarki,” ungkapnya. Mendengar itu, Rita langsung mengangguk. Tampaknya dia sepakat dengan gambaran awal yang Ikrima ceritakan.
Menurut Ikrima, itu bisa menjadi gambaran untuk anak-anak muda Bali bahwa ada sosok pahlawan perempuan yang juga memperjuangkan kemerdekaan dan dinobatkan sebagai pahlawan nasional. “Jadi tidak hanya I Gusti Ngurah Rai saja,” imbuhnya.
Spontan ide Ikrima mendapat apresiasi dari Rita. “Hm, itu keren!” ujarnya sambil mengangguk.
Baca sambungan di halaman 4: Tentukan Angle