Usaha Tim Perakitan
Terbentuklah tim pemotong kabel, pemasang kabel ke kap lampu, penutup lubang kap lampu dengan lem untuk menghindari korsleting listrik, dan ada pula tim pengait kap lampu dengan kawat agar nantinya bisa digantung.
Suasana gotong royong pun menyelimuti proses perakitannya. Diskusi hangat dan obrolan akrab berlangsung seiring jari-jemari terampil mereka merakitnya.
Akhirnya, hingga Senin (15/8/22) siang, Ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Bimbingan Konseling menjadi pusat perakitan kap lampu damar kurung spesial itu. Seribu damar kurung berjajar dan bertumpuk memenuhi sisi dindingnya.
Usai gotong royong sepekan, damar kurung itu sudah lengkap dengan kap lampu yang siap digantung di rumah masing-masing keluarga besar SD Mugeb. Damar kurung itu siap dibagikan, Selasa (16/8/22) dalam Gerakan Seribu Damar Kurung, yang digelar SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik, di Lapangan Timur SD Mugeb.
Tanamkan Cinta Budaya Lokal
Kepada PWMU.CO, Kepala SD Mugeb M Nor Qomari SSi menyatakan, pengadaan seribu damar kurung unik itu terinspirasi dari inisiatif tiga budayawan Gresik yang mengadakan gerakan Satu Rumah Satu Damar Kurung.
Mereka adalah seniman sekaligus Pemuda Pelopor Nasional Sosial Budaya dan Pariwisata 2014 Joko Iwan; pengrajin songkok lukis dan damar kurung M Anhar KH; dan seniman, founder Yayasan Mataseger, serta penulis Kriswanto Adji Wahono alias Kris Adji AW.
“Kita ingin menjadi bagian gerakan yang menumbuhkan kecintaan siswa SD Mugeb terhadap local wisdom (budaya lokal) sekaligus memeriahkan HUT RI Ke-77,” harap Ketua Foskam SD/MI Kabupaten Gresik itu. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni