Jihad Fisabilillah
Semangat tauhid yang merupakan warisan dari pendahulu mendasari pemikiran tokoh-tokoh pendiri bangsa dalam mengantarkan masyarakat Indonesia menuju pintu gerbang kemerdekaan, termasuk menyiapkan dasar negara dan undang-undang dasar.
Islam sebagai agama tauhid melarang manusia menyembah dan takut pada selain Allah, sehingga segala bentuk penjajahan yang membuat manusia takut pada selain Allah telah diperangi Islam sejak awal kedatangannya.
Portugis tercatat sebagai bangsa asing pertama yang hadir di Nusantara dan mempunyai maksud menjajah. Kehadiran Portugis dihadapi Adipati Yunus dari Kesultanan Islam Demak menentang dominasi Portugis di selat Malaka.
“Jihad fisabilillah dengan semangat tauhid melawan dominasi asing mewarnai nusantara sepanjang abad ke-15 sampai ke-19.’
Dua kali kerajaan Islam Demak menyerang Portugis di Malaka masing-masing pada tahun 1513 dan 1521. Aksi Adipati Yunus dianjutkan Fatahillah yang berhasil mengalahkan Portugis di Sunda Kelapa pada 22 Juni 1527. Tanggal tersebut selanjutnya diperingati sebagai hari lahir Kota Jakarta, merujuk kemenangan Fatahillah.
Memasuki abad ke-15 ketika pendatang dari Eropa semakin banyak, perjuangan para sultan Muslim tidak semakin surut. Sultan Agung sebagai pemimpin Kesultanan Mataram Islam pada tahun 1628 dan 1629 mengerahkan pasukan untuk merebut kembali Jakarta yang dikuasai VOC.
Sejarah menuliskan bahwa pasukan Sultan Agung kalah, padahal gubernur jenderal VOC yang bernama Jan Pieterzon Coen terbunuh. Sementara VOC mengelak sebab kematian gubernur jenderalnya akibat serangan pasukan Mataram Islam, tetapi karena diare.
Selain jihad Sultan Agung, jihad melawan penjajah berkembang luas di seluruh nusantara dari Sumatera, Jawa, Sulawesi, Bali, Kalimantan sampai Ternate dan Tidore. Jihad fisabilillah dengan semangat tauhid melawan dominasi asing mewarnai nusantara sepanjang abad ke-15 sampai ke-19.
Hadirnya para ulama dan cendekiawan pergerakan sejak abad ke-20 tidak lepas dari sejarah jihad fisabilillah abad-abad sebelumnya. Jamiat Al Khair dan Sarekat Dagang Islam mengawali semangat berorganisasi pada awal abad ke-20.
Baca sambungan di halaman 3: Jihad Bentuk Lain