Umat Terbaik
Dia kemudian melanjutkan bahwa di dalam al-Qur’an disebutkan ada komunitas terbaik yang dalam bahasa al-Qur’an disebut sebagai khairu ummatin.
“Karena kita sudah ditakdirkan sebagai sebuah komunitas terbaik, di mana pun posisi kita—sebagai guru, santri—maka apa yang kita lakukan adalah yang terbaik,” paparnya.
Ustadz Anang menjelaskan sebagai komunitas terbaik memiliki beban dan tanggung jawab untuk menjelaskan nilai-nilai yang diajarkan di pesantren. Yaitu substansi ajaran islam kepada masyarakat.
Substansi tersebut imbuhnya adalah kebaikan, kebenaran, dan kasih sayang. “Ini adalah substansi ajaran kita yang harus kita sosialisasikan kepada orang di luar kita. Bisa keluarga kita, tetangga, dan masyarakat kita,” ujarnya.
Untuk mendakwahkan substansi ajaran Islam tersebut, Ustadz Anang menuturkan Islam memerintahkan kepada komunitas terbaik dengan mengajak orang lain agar menjadi komunitas terbaik itu. Ajakan tersebut tersirat dalam perintah amar makruf dan nahi mungkar.
“Amar makruf memiliki arti mengajak orang di luar diri kita agar dekat dengan Allah, pencipta kita. Sedangkan nahi mungkar adalah mengajak orang di luar kita agar jangan menjauh dari Allah,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni