Pahlawan Masa Kini
Sementara itu beberapa petugas upacara dari kelas VI terlihat percaya diri dengan berdiri tegap di samping setiap barisan siswa-siswi sebagai pemimpin barisan.
Petugas lainnya berdiri tegap di posnya masing masing. Mulai dari pasukan pembawa bendera, pembaca teks proklamasi, paduan suara, pembaca doa, pembina upacara, dan pembawa teks Pancasila.
Hentakan kaki pemimpin upacara dan pasukan pembawa bendera pusaka menambah khidmat upacara.
Alunan lagu Indonesia Raya oleh SDMM Choir diikuti oleh seluruh peserta upacara dengan suara menggema di sudut-sudut halaman sekolah ramah anak ini.
Saat lagu Mengheningkan Cipta gubahan Truno Prawit di tahun 1958 dialunkan, suasana syahdu menyelimuti seluruh peserta. Mereka terlihat tertunduk dengan khidmat.
AH Nurhasan Anwar sebagai pembina upacara menyampaikan amanatnya. “Kita sebagai pelajar tidak lagi perlu angkat senjata tapi kita juga pahlawan dalam meraih banyak prestasi, mulai kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga nasional dan international,” pesannya.
Hasan menitip pesan kepada semua peserta untuk terus belajar dengan sungguh-sungguh dalam meraih prestasi sebagai bentuk perjuangan genarasi sekarang dan yang akan datang.
Di akhir upacara, suasana semakin meriah saat lagu-lagu kembali dinyanyikan Tim Paduan Suara. Lagu Gugur Bunga karya Ismail Marzuki yang dinyanyikan secara solo oleh Hanahumaira Zafrani Hanan, siswa Kelas V Ibnu Sina. Saat reff pun seluruh anggota paduan suara ikut menyanyikannya. Hal itu menambah merinding suasana.
Di akhir penampilan SDMM Choir, Sri Isna sebagai pembinanya, menambahkan satu lagu Hari Kemerdekaan karya Mutahar dengan alunan rancak. Dia bersama anak-anak menyanyikan lagu itu.
Baca sambungan di halaman 3: Petugas Upacara