PWMU.CO– SMKM Duta Sidoarjo mengikuti pelatihan jurnalistik yang dilaksanakan Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, Senin – Selasa (15-16/8/2022).
Acara bekerja sama dengan Media Group. Pelaksanaan dan penyajian materi melalui Zoom diikuti 72 jurnalis muda dari SMA maupun SMK Muhammadiyah seluruh Indonesia.
Materi hari pertama meliputi Prinsip Penulisan Jurnalistik, Teknik Wawancara, Berhadapan dengan Narasumber, Visual Story Telling dengan SmartPhone.
Di hari kedua materi meliputi pengantar jurnalisme TV, Berhadapan dengan Kamera, Jurnalisme Data dan Rencana Liputan, sebagai pelengkap tugas yang harus diselesaikan selama sepekan.
Safira Cahaya Amalia mewakili SMKM Duta ikut pelatihan ini. Dia sudah aktif di ekskul jurnalistik sejak kelas X. Fira siswa kelas XII Multi Media mengikuti dengan seksama materi dua hari tersebut. Pelatihan jurnalistik reporter muda dibuka oleh Majelis Dikdasmen Sungkowo dan dari Media Indonesia Ade Alawin.
Hari kedua mempelajari tentang live menjadi momen penting dalam sebuah media, teknik wawancara, data, penampilan , dan masih banyak lagi.
Live menjadi momen penting dalam sebuah media. Materi ini mempelajari cara berhadapan di depan kamera atau on came. Agar tidak grogi saat live atau on came kita dapat menggunakan metode self control, menganggap kamera sebagai teman atau sahabat kita, dan jangan merasa inferior, serta membiasakan berpikir positif dan hilangkan pikiran negatif.
Teknik Wawancara
Materi teknik wawancara disampaikan Kabul Indrawan dari Metro TV. Saat mewawancarai narasumber kita tidak boleh gegabah , tetap tenang dan santai agar kita tidak grogi.
Kedua,perkenalkan diri terlebih dahulu kepada narasumber sebelum bertanya yang lain. Lalu mencatat apa saja yang akan ditanyakan kepada narasumber agar tidak lupa. Bertanyalah dengan sopan dan santun agar narasumber nyaman berbicara dengan kita.
Dengarkan jawaban narasumber dengan baik atau seksama dan kembangkan. Jangan bertanya hal yang menyangkut pribadi kepada narasumber. Saat selesai wawancara, ucapkan terima kasih kepada narasumber.
”Data adalah sekumpulan keterangan informasi atau fakta mentah berupa simbol, angka, kata-kata yang didapatkan melalui proses pengamatan atau pencarian ke sumber-sumber tertentu. Materi tentang data ini juga sangat penting dalam menyusun berita. Tanpa data , berita yang disampaikan bisa saja tidak lengkap dan bisa saja ada hal yang palsu atau hoax,” kata Kabul.
Dikatakan, kita harus meriset data dari berbagai sumber. Selalu gunakan data terbaru saat membuat berita. Selalu berhati-hati dengan data angka. Siapa sumbernya, kapan sumber mengatakan hal itu. Kita juga perlu koordinasi dengan produser/produser eksekutif. Data itu sebagai pelengkap dari pemberitaan juga pelengkap data ilmiah agar tidak hoax.
Breaking News
Reno Reksa, pembawa berita dari Breaking News Metro TV menjelaskan, penampilan saat wawancara atau saat menyampaikan berita juga perlu diperhatikan. Penampilan tidak usah berlebihan, menyesuaikan dengan tema dan lokasi, harus rapi dalam berpakaian, dan perpaduan warna pakaian jangan terlalu mencolok.
”Cara penyampaian berita harus diperhatikan, jangan sampai suara tidak keluar saat menyampaikan berita. Saat menyampaikan berita , suara kita tidak boleh dibuat-buat. Latihan vocal perlu dilakukan sebelum menyampaikan berita,” ujarnya.
Penulis Dian R Agustina Editor Sugeng Purwanto