PWMU.CO – SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Pucang, Surabaya kedatangan tamu spesial. Tepat pukul 08.00 Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Bidang Pembangunan Karakter Dr Arie Budhiman bersama dengan sekretarisnya tiba di SD Mudipat, Kamis (23/2).
Kedatangan mantan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta ke Mudipat ini pun langsung disambut dengan atraksi panahan oleh pemanah cilik Mudipat di halaman sekolah. Arie pun ‘diserbu’ dengan salim oleh murid-murid sekolah berlabel Teladan Nasional ini.
(Baca: Atraksi 4 Pemanah Cilik Sekolah Teladan Nasional Ini Sambut Tamu Istimewa dari Kalimantan)
Dalam agenda kunjungan tersebut, Arie mengunjungi beberapa tempat, sperti kelas III-A, kemudian ke ruang TU, ke Kantor IKWAM (Komite Sekolah), ke Meeting Room menyaksikan video profil sekolah, dan ke perpustakaan. Setelahnya, Arie melanjutkan perjalanan untuk menjadi narasumber pada acara Seminar Pendidikan yang diselenggarakan Majelis Dikdasmen PWM Jatim di Aula LPMP Jawa Timur.
Mudipat menjadi magnet tersendiri bagi Arie, sebab selain sekolah ini menyabet Juara 2 Lomba Budaya Mutu SD tingkat Nasional 2016 di Balikpapan belum lama ini, Mudipat pun dijadikan salah satu sekolah piloting program PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) gagasan Kemdikbud RI yang dibawah kendali langsung oleh Arie. PPK mengusung misi mulia untuk pembangunan sumber daya manusia berkualitas, menyiapkan generasi emas 2045.
”Ibu, Anak-anakku sekalian, terima kasih sambutannya, saya pamit, rajin-rajinlah belajar, semoga kalian kelak semua menjadi orang sukses,” ucap Arie waktu hendak meninggalkan kelas III-A.
(Baca juga: SDM 4 Pucang Galakkan Sarapan Sehat dan SDM 4 Pucang Gelar HW Camp)
Di kelas itu, sedari tadi Arie disalimi siswa seisi kelas secara bergiliran, sontak ia sedikit kewalahan. Selain itu, ia berkesempatan melihat isi rak buku mini perpustakaan di kelas itu. Arie pun menghela nafas saat meninggalkan kelas itu.
Tidak ketinggalan, Edy susanto MPd, Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya yang mendampingi dari awal kehadiran Bapak Arie menunjukkan pemandangan anak-anak mengaji di masjid sekolah. Arie merespon dengan senyum dan mengangguk-angguk tanda paham apa yang disampaikan Edy.
”TPA adalah taman pembelajaran al-Quran sebagai proses tranfer pengetahuan mengaji, menghafal, memahami, dan mempraktikkan kandungan al Quran yang muaranya untuk memupuk karakter religiusitas anak,” terang Edy.
Sementara di perpustakaan Mudipat, Arie tampak membuka beberapa buku sains. Dia bertanya kepada petugas Perpus tentang manajemen, koleksi buku, dan pelayanan. Dikatakannya, pedidikan karakter -relegius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan berintegritas- pun dipengaruhi dari budaya literasi. Pendidikan karakter itu katanya mengarah pada harmonisasi olah hati (etika), olah fikir (literasi), olah karsa (estetika), dan olahraga (kinestetika).
”Kalau anak-anak sejak dini mencintai buku ia akan besar nanti akan berkawan baik dengan yang bernama kesuksesan. Alhamdulillah kalau anak-anak di sini suka membaca,” tukas Edy. (mly/aan)