Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Gresik
Selain itu, apresiasi hadir dari sang pengrajin songkok lukis sekaligus damar kurung M Anhar KH. Pria yang juga bagian tiga serangkai pencetus gerakan Satu Rumah Satu Damar Kurung—bersama Kris Adji AW dan Joko Iwan—itu menyampaikan rasa syukurnya.
“Alhamdulillah, bisa jadi pemberdayaan masyarakat. Adanya orderan dari SD Mugeb ini, ekonomi warga meningkat lagi,” ujarnya.
Dalam waktu seminggu setelah masa prapesan di lingkungan keluarga besar SD Mugeb ditutup, pihaknya mampu menyelesaikan seribu damar kurung. Anhar—sapaannya—mengerahkan warga yang tinggal di sekitar rumahnya, yakni di Jalan Panglima Sudirman. Di sanalah pelaku UMKM berjalan di bawah naungan galerinya, Sekaone.
Untuk mendukung gerakan itu, sambungnya, warga Gresik juga bisa membuat damar kurung secara mandiri di rumah masing-masing. Namun, Anhar dan timnya di Sekaone dengan senang hati mempersilakan jika ada warga yang mau belajar membuat damar kurung di galerinya. “Gratis!” ujarnya.
Dalam hal ini, Kepala SD Mugeb M Nor Qomari SSi pun menyampaikan pihaknya berbangga bisa berkolaborasi dengan budayawan Gresik mendukung gerakan itu.
“Kami dukung dan wujudkan menjadi program Gerakan Seribu Damar Kurung yang alhamdulillah merupakan padat karya, bukan buatan mesin, sehingga bisa membuka lapangan kerja warga,” ujarnya.
Sebenarnya, jika diakumulasikan dengan damar kurung buatan siswa yang sudah bergantung di sudut-sudut gedung SD Mugeb jauh sebelum gerakan itu dimulai, maka jumlahnya lebih dari seribu. Sebab, selama ini, pembuatan damar kurung oleh siswa sudah menjadi salah satu bagian pembelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila di sekolah penggerak tahap I itu. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni