Ujian saat Persiapan Mendadak
Kepada PWMU.CO, wanita yang hobi menulis itu mengungkap proses persiapannya agak mendadak. “Bukan karena pemberitahuannya yang mendadak, tapi kebiasaan burukku yang gak suka prepare (persiapan) jauh-jauh hari,” ujarnya, lantas bercanda, “Sukanya dadakan, biar anget kayak tahu bulat!”
Beruntung, istri dai Hudzaifaturrohman SthI itu ingat dia mendapat amanah ikut lomba ketika H-3 pengumpulan video. “Itu baru mendaftar. Langsung buat teks mulai hari itu, terus pengumpulan videonya pas hari terakhir (10/8/22), pokoknya last minute banget,” kenangnya.
Dalam prosesnya, dia merekam video sendiri di Masjid at-Taqwa Perumahan Pondok Permata Suci (PPS). “Saat itu cuma ada petugas pembersih masjid. Aku nunggu beliau selesai beres-beres karena alat pembersihnya lumayan berisik,” tambahnya.
Ketika pengambilan video sudah 100 persen dan tidak ada salah pengncapan, Ain justru lupa tidak memakai nomor peserta. “Take ulang deh,” ujarnya.
Optimis Lolos
Belum selesai. Ujian kembali melandanya ketika proses perekaman terakhir. “Sudah 50 persen, tiba-tiba ada orang menyelonong masuk masjid dan shalat Dhuha. Nanggung, aku teruskan, tapi jadinya suaraku aku lirihkan,” kenangnya.
Dia terpaksa melanjutkan perekaman karena waktunya sudah mepet. “Aku harus jemput anak-anak sekolah dan aku gak mungkin nunggu bapak yang lagi shalat terus bermunajat yang gak tau berapa lama akan selesai,” imbuhnya.
Kemudian Ain menunjukkan hasil video yang membawanya lolos ke babak final. https://youtu.be/q0uRsEv8Jsw
“Ini, awal-awal lantang, terakhir lirih,” terangnya.
Selain itu, ada ketentuan tidak boleh mengedit video dengan berhenti lalu menggabungkan dengan rekaman lainnya. “Harus video utuh! Aku edit tambah volumenya, tetap aja jadi malah gemanya lebih keras,” ungkap wanita kelahiran Gresik itu.
Karena menganggap itu memang sudah kehendak Allah, dia pun tidak merasa kesal dengan adanya berbagai ujian tersebut. “Allah buat kayak gitu sekenarionya,” ucapnya, lantas menegaskan, “Tapi aku optimis, insyaallah masuk final dan aku janji mau maksimalkan di final!”
Sebab, di babak final itu kata dia standarnya sama. “Bareng-bareng! Kalau pas penyisihan kan aku alat seadanya, sedangkan yang lain terfasilitasi dan didukung tim. Walhasil, babak penyisihan aku sedikit kecewa sama suaraku dan suara menggema karena di dalam masjid,” tuturnya.
Seperti Kerasukan
Ain ingat, pengumuman lolos ke babak final itu dia terima pada Jumat (12/8/2022) malam hari. Agar tampil maksimal saat final, dia memutuskan ikut Zoom dari rumah. Dia meminta bantuan sang suami mengondisikan anak-anaknya di luar rumah sampai Dhuhur.
Kemudian, saat menunggu di babak penyisihan, dia penasaran dan mencari tahu penampilan peserta lain di YouTube. “Orang-orang pada keren-keren banget! Ada yang sudah pernah menang lomba serupa, ngeri lur!” ujarnya.
“Tapi entah kenapa, pas masuk final aku santuy banget, kayak mestakung. Pas lihat performance orang-orang aku jadi mengantuk, tandanya gak pecah-pecah banget lah. Aku kudu bisa lebih pecah dari mereka,” batinnya kala itu.
“Terus kayak orang kerasukan, tiba-tiba lancar semua bahkan bisa improvisasi teks,” ujarnya lega.
Dia juga bersyukur, saat itu didukung jaringan lancar dan suasana tenang. “Gak ada yang mengganggu dan udah akhir-akhir, jadi gak ada yang keluar masuk Zoom,” terangnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni