Filosofi Lagu Tari Saman
Ada beberapa lagu yang di bawakan saat menampilkan Tari Saman tersebut, yaitu: Assalamu’alaikum, Amin Allah, Le Lale, Kutiding, Red Kared Penam, Ya Allah, dan Aro Polu Pinang.
“Lagu itu tidak mengubah ciri khas dari Tari Saman. Lagu yang menjadi iringan Tari Saman tersebut tujuannya untuk dakwah dan menyampaikan petuah-petuah kepada penonton. Dan itu, sama dengan tujuan dari pencipta saat menentukan iringan Tari Saman,” ungkap guru Tarjamah itu.
Menurutnya, Tari Saman yang dibawakan anak-anak itu ada filosofinya. Salah satu gerakan yang dilakukan anak-anak seperti meletakkan tangan di dada. Artinya kita harus merendahkan diri kepada Allah. Juga bisa diartikan kita sebagai manusia harus memohon dan berdoa kepada Allah,” lanjutnya.
Adapun personil dari tari saman yaitu kelas VII dan IX yang mengikuti ekstrakurikuler Tari Rodat di sekolah.
Ustadzah Diva, sapaanya, mengungkapkan waktu yang dibutuhkan untuk latihan sekitar satu bulan.
“Waktu latihan kita satu bulan. Memanfaatkan waktu setelah jam belajar, siang, sore, dan malam. Kita menggunakan kelas dan masjid untuk latihan,” ungkapnya.
Proses latihannya, sambung dai, siswa belajar dengan giat untuk menyamakan gerakan tangan dan kepala. Dia juga selalu memberikan motivasi kepada anak-anak untuk selalu teguh niat dan memberikan yang terbaik untuk MBS Trenggalek.
“Anak-anak dalam latihan itu, ya kadang mereka merasa lelah. Tapi saya selalu memberi motivasi kepada mereka dan setelah selesai penampilan kemarin, saya juga berpesan kepada mereka untuk tidak sombong dengan apa yang mereka dapatkan,” tuturnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni