Spemdalas Memakmurkan Masjid dengan Quran Day; Liputan Fitri Wulandari, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) Gresik, Jawa Timur, melaksanakan Quran Day untuk siswa kelas VII Sabtu (20/8/22).
Acara yang diikuti lebih dari 200 anakk ini dilaksanakan di Masjid Taqwa, Spemdalas. Selain agar aksesnya yang mudah, masjid sekolah dipilih sebagai lokasi dengan tujuan utama untuk memakmurkan masjid.
Waka Pembiasaan dan Pembinaan Karakter (PPK) Sependalas Rohmawati MPd menyampaikan Quran Day adalah agenda rutin sekolah yang dilaksanakan tiap bulan untuk semua level kelas.
“Kegiatan ini bertujuan membangun atmosfer qurani di sekolah, sehingga para generasi juara Spemdalas senantiasa dapat mencintai dan menjaga al-Quran. Bentuk kecintaan terhadap Alquran dapat dilakukan dengan terus membaca dan menghapalkannya,” ujarnya.
Semangat dan antusias tampak dari wajah peserta. Sejak pagi mereka telah siap di masjid untuk mengikuti seluruh rangkaian acara Quran Day.
Setelah mengambil wudhu dan melaksanakan shalat Dhuha, siswa-siswi pun duduk membentuk shaf. Acara kemudian dibuka dengan sambutan dan ceramah, tak lama kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti, yaitu tilawah dan tahfidhul Quran.
Metode Quran Day
Koordinator Quran Day Ilmiah Infahanah SpdI menjelaskan metode yang digunakan dalam Quran Day. Siswa-siswi dibagi menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok didampingi oleh seorang pembina dan wali kelas yang akan mendampingi dan menyimak tilawah.
Dengan pembagian ini tiap kelompok akan mendapatkan target surat dan juz yang dibaca. Untuk kelas VII, tiap kelompok mendapatkan 1 juz. “Ada sepuluh kelompok, jika dijumlahkan hari ini ada 10 juz yang telah dibaca,” terangnya.
Acara diawali dengan tilawah dan murajaah bersama 10 sampai 20 ayat. Kemudian satu per satu siswa membaca sepuluh ayat secara bergantian. Ketika teman satu kelompok membaca, teman yang lain dan pembina menyimak.
Sekali-kali juga perlu dilakukan koreksi jika terdapat kesalahan tajwid. Variasi membaca bersama dan individu dapat dimodifikasi secara bergantian sesuai dengan kondisi tiap kelompok. Dalam hal ini pembina memiliki porsi untuk menentukan.
Dengan metode seperti ini, semua anggota kelompok mendapatkan peran aktif selama kegiatan berlangsung.
Kegiatan yang diproyeksikan sebagai syiar al-Quran ini ditutup dengan doa dan foto bersama. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni