Aktif di Olahraga
Kelima, Dasron Hamid punya minat di bidang olahraga dan turut dalam usaha pembinaannya. Misal, dia pernah menjadi Ketua Umum Persatuan Sepakbola Indonesia Mataram (PSIM) Yogyakarta selama tiga periode. Lalu, bersama dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X, Dasron Hamid menjadi Dewan Kehormatan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) periode 2008-2012.
Rupanya, perhatian besar di bidang olahraga, antara anak dan ayah sama. Hal ini, karena dulu Abdul Hamid BKN memiliki andil besar dalam pendirian Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Sebelum itu, Abdul Hamid BKN, di lingkungan Muhammadiyah adalah salah seorang pendiri sekaligus pemain Persatuan Sepakbola Hizbul Wathan (PSHW).
Abadikan Semangat
Keenam, Dasron Hamid seorang teladan. Usaha dan perjuangannya, terutama di lingkungan Muhammadiyah, pantas dilanjutkan semaksimal mungkin oleh semua kader.
Sehubungan hal di atas, lihatlah aktivitas di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Kamis 18 November 2021. Saat itu berlangsung peresmian gedung pusat penelitian dan inovasi, yang diberi nama Dasron Hamid Research and Innovation Center (DHRIC). Gedung megah 9 lantai itu diperuntukkan sebagai laboratorium dari seluruh bidang ilmu, baik sains teknologi maupun ilmu sosial.
“Gedung pusat penelitian ini tentu tidak lepas dari buah pemikiran Dasron Hamid beberapa belas tahun yang lalu. Bagaimana Pak Dasron berpikiran menjadikan UMY memiliki gedung pusat penelitian dan menjadi research university yang mana saat itu UMY belum sampai di situ. Inilah sebuah contoh kepemimpinan yang visioner,” ungkap Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (baca Dasron Hamid Research and Innovation Center Kado Milad Ke-109 Muhammadiyah).
Kepada Kader
Ketujuh, bagi yang mengenalnya, Dasron Hamid adalah pribadi yang “sedikit bicara, banyak bekerja”. Lewat sifatnya itu, di keseharian banyak yang menyukai Dasron Wahid.
Sungguh, atas kemampuan berorganisasinya yang baik dan pergaulannya yang luas membuat Dasron Hamid kerap mendapat amanah berat dari PP Muhammadiyah. Kesemua itu dijalaninya dengan sepenuh amanah. Demikianlah, untuk selanjutnya, tugas semua kader Muhammadiyah untuk melanjutkan perjuangannya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni