Keunggulan Perempuan
Menurut Khofifah, keunggulan perempuan bukan karena ia bisa mengandung, melahirkan, dan menyusui, melainkan keunggulan tersebut telah ditegaskan oleh Rasulullah SAW.
“Ketika Rasulullah ditanya siapa yang patut dihormati, maka beliau menjawab ibu, dan disebutkan sampai tiga kali,” terangnya.
Khofifah mendorong agar perempuan menyadari dan mengembangkan potensinya.
“Perempuan bisa mengeksplorasi, memaksimalkan potensi yang dia miliki. Kalau dia sadar, dia akan berproses, dia akan terus menimba ilmu, tapi kalau tidak sadar, maka inilah tugas Aisyiyah untuk mengeksplor,” ujarnya.
Menurutnya, menyadari dan mengembangkan potensi bagi perempuan adalah sebuah keniscayaan karena perempuan adalah kunci dalam membangun peradaban.
“Kita punya peradaban yang membangunnya mulai lahir, kemudian PAUD, dan seterusnya. Maka betapa pentingnya membangun peradaban yang itu mulai guru paud misalnya,” jelasnya.
Khofifah lantas mengajak peserta kembali bersama-sama membaca ayat al-Qur’an. Kali ini ayat kedua yaitu, an-Nisa ayat 9. Ia pun membacakan ayat tersebut dilanjutkan membaca artinya.
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدً
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”
Kemudian ia mengomentari ayat tersebut.
“Anak-anak ketika pulang kembali ke rumah, kemudian bercerita tentang tentang apa yang terjadi di sekolah, dengan bahasa yang baik dan santun itulah peradaban,” terangnya.
Ia lantas menegaskan, “Saya rasa salah satu basisnya adalah dua ayat ini membangun peradaban,”
Ia pun mendoakan, “Mudah-mudahan lahir pemikiran genuine dan strategis baik yang dibangun dari pimpinan pusat (Aisyiyah) , wilayah, maupun tingkat bawah,” tandasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni